Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Dorong Gasifikasi Batu Bara untuk Tekan Impor Elpiji dan Tarik Investasi

Kompas.com - 07/12/2020, 19:00 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menggaungkan hilirisasi batu bara melalui proses gasifikasi hingga menjadi Dimethyl Ether (DME).

Hal tersebut utamanya dilakukan untuk menciptakan produk subtitusi elpiji yang saat ini membebani neraca perdagangan Indonesia.

Namun, Tim Kajian Hilirasi Batubara Badan Litbang Kementerian ESDM menyatakan, gasifikasi batu bara bukan hanya mampu memperbaiki neraca dagang dengan mengurangi impor elpiji.

Baca juga: Harga Batu Bara Acuan Desember Naik Jadi 59,65 Dollar AS per Ton, Ini Penyebabnya

"Setidaknya terdapat 6 poin dampak ekonomi dari hilirisasi batubara dengan kapasitas produksi sekitar 1,4 juta ton DME. Benefit ini mungkin belum banyak diketahui publik," ujar Plt Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2020).

Dadan menyebutkan, keuntungan pertama ialah tentunya mengurangi ketergantungan terhadap impor elpiji. Dengan penggunaan DME, akan menekan impor elpiji hingga 1 juta ton elpiji per tahun, dengan kapasitas produksi DME 1,4 juta ton per tahun.

"Kedua, menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan menghemat neraca perdagangan hingga Rp 5,5 triliun per tahun," katanya.

Kemudian, proyek gasifikasi juga diklaim mampu menambah investasi asing yang masuk ke Indonesia sebesar 2,1 miliar dollar AS atau setara Rp 30 triliun.

Baca juga: Gasifikasi Batu Bara, PTBA: Bikin Hemat Devisa Negara hingga Rp 8,7 Triliun

Keuntungan keempat adalah, pemanfaatan sumber daya batu bara kalori rendah yang tidak dapat diserap pasar hingga 180 juta ton selama 30 tahun umur pabrik.

Lalu, gasifikasi disebut mampu menciptakan multiplier effect berupa manfaat langsung yang didapat pemerintah hingga Rp 800 miliar per tahun.

"Keenam, pemberdayaan industri nasional yang melibatkan tenaga lokal dengan penyerapan jumlah tenaga kerja sekitar 10.570 orang pada tahap konstruksi dan 7.976 orang pada tahapan operasi," kata Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com