Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Desak Pemerintah Tindak Spekulan Kedelai

Kompas.com - 05/01/2021, 12:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak pemerintah untuk segera menindak pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji yang berakibat pada langkanya kedelai, seperti penimbunan ataupun melakukan spekulasi.

Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, jika benar ada spekulasi dan permainan sepihak, pemerintah harus tegas menghukum sesuai dengan besarnya dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat.

"Maka Muhammadiyah meminta pemerintah untuk menindak mereka dengan tegas dan menggiring mereka ke pengadilan, untuk dijatuhi hukuman yang sesuai dengan besar dan dampak buruk dari kesalahannya," kata Anwar kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2021).

Baca juga: Soal Polemik Kedelai Impor, Mentan: Saya Tidak Mau Janji Dulu

Anwar menuturkan, penindakan diperlukan agar dunia usaha dan kehidupan ekonomi masyarakat kembali menggeliat, sekaligus tak ada lagi yang dirugikan.

Adapun, para perajin tahu-tempe telah mogok produksi sejak malam tahun baru atau 1-3 Januari 2021. Hal tersebut sebagai respons perajin terhadapnya melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku tempe-tahu.

Tercatat harga kedelai naik dari kisaran awal Rp 7.000 per kilogram menjadi Rp 9.200 - Rp 9.500 per kilogram. Akibatnya, harga tahu-tempe di Jakarta naik jadi 10-20 persen dari harga normal.

"Kalau harga kedelai naik, maka biaya produksi dari para pembuat tempe dan tahu tentu akan meningkat. Kalau biaya produksi mereka meningkat, tentu harga jual mereka juga harus meningkat," ucap Anwar.

Sayangnya, peningkatan harga justru membuat daya beli masyarakat terhadap tahu dan tempe semakin menurun. Hal ini akan berpengaruh pada keuntungan produsen dan pedagang tahu-tempe.

Jika ini terjadi, kata Anwar, bakal berpengaruh pada kepada tingkat kesejahteraan para produsen dan para pedagang tahu-tempe. Begitupun kepada warga, karena tidak mampu lagi membeli sesuai dengan kebutuhan pokoknya.

"Oleh karena itu PP Muhammadiyah meminta pemerintah untuk secepatnya mengatasi masalah ini," ucap dia.

Baca juga: Mentan Buka-bukaan Soal Alasan Sulitnya Swasembada Kedelai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com