Diberitakan Harian Kompas, berbeda dengan alat deteksi Covid-19 lainnya, GeNose menggunakan embusan napas untuk penentuan infeksi Covid-19 atau tidak.
Hasil pemeriksaan alat yang menggunakan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) itu diklaim bisa selesai dalam waktu sekitar 80 detik.
Kuwat mengatakan, pola embusan napas seorang yang terinfeksi Covid-19 akan berbeda dengan pola embusan napas orang sehat.
Baca juga: Menristek: GeNose C19 Sudah Dapat Izin Edar, Harga per Unit Rp 62 Juta
Ia menyebut, virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh seseorang akan menghasilkan volatile organic compounds atau senyawa organik mudah menguap yang khas.
Senyawa organik mudah menguap itu juga terdapat dalam embusan napas seseorang.
Biaya tes dengan GeNose jauh lebih murah dibandingkan tes lainnya.
Kuwat mengatakan, harganya sekitar Rp 15.000-Rp 25.000. Sementara itu, satu unit GeNose diperkirakan dijual sekitar Rp 40 juta.
Alat tersebut mampu melakukan sekitar 120 kali pemeriksaan per hari, dengan estimasi per pemeriksaan 3 menit selama 6 jam.
Baca juga: Pemerintah Ingin GeNose C19 Digunakan di Area dengan Mobilitas yang Tinggi
Selain itu tingkat akurasi GeNose mencapai 97 persen dengan menggunakan 600 sampel data valid.
Hasil tes juga lebih cepat didapatkan, hanya dalam waktu sekitar 2 menit GeNose bisa mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
Pengambilan sampel tes berupa embusan napas juga dinilai lebih nyaman, ketimbang menggunakan metode usap atau swab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.