Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimbas Aksi Investor Receh di Pasar Saham, Harga Emas Melonjak

Kompas.com - 30/01/2021, 08:32 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (29/1/2021) waktu setempat, (Sabtu pagi WIB) setelah bergerak dalam kisaran ketat.

Kenaikan ini menghentikan penurunan enam hari berturut-turut, saat investor berbalik arah karena menjadi tidak yakin akan stabilitas pasar saham yang telah menggerus logam mulia selama sepekan terakhir.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 9,1 dollar AS atau 0,49 persen ditutup pada 1.850,30 dollar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Kamis (28/1/2021), harga emas berjangka jatuh 7,7 dollar AS atau 0,42 persen menjadi 1.841,20 dollar AS per ounce.

Baca juga: Mata Uang Digital Dogecoin Melejit 800 Persen akibat Forum Reddit

Investor ritel menyerbu pasar saham selama seminggu terakhir untuk memanipulasi harga saham GameStop dan AMC Theaters, mendorong ekuitas AS jatuh dan mendukung emas.

Investor juga prihatin dengan kemanjuran vaksin Covid-19 ketika kasus infeksi melonjak kembali di berbagai belahan dunia.

Selama Januari ini, harga emas telah turun 2,4 persen selama Januari.

Harga logam mulia ini berada di jalur terburuk di Januari sejak 2011, sesuatu yang oleh banyak analis dikaitkan dengan penguatan dollar baru-baru ini dan peningkatan fokus investor pada aset-aset yang akan mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi.

Harga emas menemukan dukungan tambahan pada Jumat (29/1/2021) ketika indeks sentimen konsumen Universitas Michigan turun menjadi 79 pada Januari, lebih rendah dari pembacaan awal 79,2 pada di awal bulan dan 80,7 pada Desember.

Namun demikian, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pendapatan pribadi AS meningkat 0,6 persen pada Desember, dan pengeluaran konsumsi pribadi turun hanya 0,2 persen, semuanya lebih baik dari yang diharapkan, membatasi kenaikan emas.

"Emas sebagian besar akan terus bergerak dalam kisaran sempit karena menunggu katalis yang tepat," kata Kepala Strategi Pasar CMC Markets, Michael McCarthy, seperti dikutip Reuters.

Lewatnya stimulus AS, potensi peningkatan inflasi dan serangkaian tindakan selanjutnya dari bank-bank sentral global akan menjadi kunci untuk emas, katanya. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi dari stimulus yang meluas.

Dolar telah naik 0,9 persen bulan ini dibantu oleh imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan ekspektasi bahwa paket pengeluaran fiskal Presiden Joe Biden tidak akan sebesar 1,9 triliun dolar seperti yang diusulkan.

"Dollar telah menjadi favorit safe-haven saat ini," kata Phillip Futures dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 99,2 sen atau 3,83 persen menjadi 26,914 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 6,8 dollar AS atau 0,63 persen menetap di 1.079,20 dollar AS per ounce.

Baca juga: Fenomena Reddit vs Hedge Funds yang Sebabkan Saham GameStop Meroket

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com