Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Hemat Biaya Produksi hingga Rp 210 Miliar Per Bulan

Kompas.com - 09/02/2021, 14:38 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya mencatatkan jumlah penumpang tertinggi selama pandemi Covid-19 di kuartal IV 2020.

Garuda Indonesia Group membukukan jumlah penumpang lebih dari 1,043 juta penumpang di periode tersebut.

Angka itu meningkat signifikan jika dibandingkan saat awal pandemi di mana Garuda Indonesia hanya dapat mengangkut 30.000 penumpang.

Baca juga: Garuda Indonesia Cairkan Dana Rp 1 Triliun, untuk Apa?

“Dari bisnis angkutan kargo, pada November 2020 Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 12,20 persen dari awal kuartal IV 2020, menjadi 24.600 ton angkutan kargo,” ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/2/2021).

Selain itu, lanjut Irfan, Garuda Indonesia juga berhasil melakukan penghematan biaya produksi hingga 15 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 210 miliar per bulannya.

Penghematan itu berasal dari negosiasi biaya sewa pesawat, negosiasi dengan pihak ketiga, serta berbagai optimalisasi biaya penunjang lainnya.

“Dengan kinerja perusahaan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi ini, serta kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap layanan penerbangan Garuda Indonesia. Kami optimistis dana dari hasil penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja Perseroan secara konsisten,” kata Irfan.

Baca juga: Garuda Angkut Komoditas Manggis dari Padang ke China

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyelesaikan proses pencairan dana hasil penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp 1 triliun.

Pencairan dana ini mengacu pada perjanjian penerbitan OWK pada akhir 2020 yang telah disepakati antara Garuda Indonesia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) selaku pelaksana investasi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI dalam rangka implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasiona (PEN).

“Dana hasil penerbitan OWK sebesar Rp 1 triliun yang telah kami selesaikan proses pencairannya pada pertengahan kuartal I tahun ini,” ujar Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com