Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Temasek Akan Pensiun, Siapa Penggantinya?

Kompas.com - 09/02/2021, 13:34 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sumber CNBC

SINGAPURA, KOMPAS.com - Lembaga pengelola investasi pemerintah Singapura, Temasek Holdings mengumumkan CEO mereka, Ho Ching bakal pensiun dari jabatannya sebagai Chief Executive serta Direktur Eksekutif per 1 Oktober 2021 mendatang.

Dilansir dari CNBC, Selasa (9/2/2021) Ho Ching yang juga merupakan istri dari Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong telah menjadi CEO Temasek sejak tahun 2004.

Ia pun akan digantikan oleh Dilhan Pillay Sandrasegara yang saat ini menjabat sebagai CEO dari Temasek International.

Baca juga: Diakuisisi Anak Usaha Temasek, Saham Pemilik Hypermart Auto Reject Atas

Temasek merupakan salah satu investor terbesar di dunia.

Secara keseluruhan, portofolio Temasek mencapai 203 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.842 triliun (kurs Rp 14.000) per 31 Maret 2020 lalu.

Suksesi kepemimpinan di Temasek telah dibahas secara luas selama beberapa tahun terakhir.

Ho Ching telah berencana untuk munder dari jabatan sebagai CEO sejak tahun 2009.

Namun, ia harus tetap menduduki jabatan tersebut lantaran CEO yang ditunjuk, Charles Goodyear, memutuskan keluar dari perusahaan.

Baca juga: Sah, Google dan Temasek Kini Jadi Pemegang Saham Baru Tokopedia

Adapun penggantinya saat ini, Pillay, merupakan mantan pengacara perusahaan yang telah bergabung dengan Temasek sejak 10 tahun yang lalu.

Ia menjadi CEO dari Temasek Internasional pada tahun 2019, bertanggung jawab atas aktivitas investasi perusahaan.

Sebelumnya, Temasek fokus melakukan kegiatan investasi di perusahaan-perusahaan Singapura, sebelum akhirnya menjadi salah satu investor kenamaan global.

Dalam laporan tahunan perusahaan tahun 2020 menunjukkan, sebagian besar aset Temasek berada di China, yakni mencapai 29 persen dari portofolio perusahaan.

Posisi berikutnya yakni Singapura dengan persentase 24 persen, dan Amerika Utara sebesar 17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com