KOMPASIANA---Ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic itu ketika karyawan sudah merasakan kesehatan fisik, mental, dan tentunya turunnya produktivitas kita dalam bekerja.
Oleh karena itu, kini semakin banyak perusahaan berbenah diri agar lingkungan kerja yang menyenangkan untuk karyawannya.
Dampaknya, secara tidak langsung, bisa merugikan perusahaan bila dibiarkan begitu saja.
Untuk itulah pemimpin perusahaan mesti mengetahui lebih lanjut hubungannya dengan bawahan maupun kehidupan karyawan di luar kantor, misalnya. Bisa jadi, permasalahan di luar perusahaan yang membuatnya tertekan dan dibawa ke kantor.
Berikut 4 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana pada rubrik Karier: dari toxic di lingkungan kerja hingga kiat untuk para sales guna meningkatkan rasio closing customes.
1. Bekerja di Lingkungan Kerja Toxic? Bagaimana Bisa Konsentrasi?
Sebuah iklim di lingkungan kerja yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kariernya adalah idaman.
Namun, Kompasianer Dicky Saputra menyadari, tidak semua orang bisa bekerja di perusahaan dan mendapat lingkungan kerja di tempat seperti itu.
Sebab, biar bagaimanapun, sebagai karyawan mesti bisa fokus bekerja dengan baik dalam situasi apapun.
Bahkan datang ke kantor maupun mulai bekerja justru membuat tidak nyaman. Ada rasa enggan dan malas yang kemudian berdampak pada hasil yang dikerjakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.