Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN KARIER KOMPASIANA] Lingkungan Kerja Toxic | Kiat-kiat "Closing Customer" | Ketika Kontrak Kerja Tak Diperpanjang

Kompas.com - 17/02/2021, 17:17 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ciri-ciri lingkungan kerja yang toxic itu ketika karyawan sudah merasakan kesehatan fisik, mental, dan tentunya turunnya produktivitas kita dalam bekerja.

Oleh karena itu, kini semakin banyak perusahaan berbenah diri agar lingkungan kerja yang menyenangkan untuk karyawannya.

Dampaknya, secara tidak langsung, bisa merugikan perusahaan bila dibiarkan begitu saja.

Untuk itulah pemimpin perusahaan mesti mengetahui lebih lanjut hubungannya dengan bawahan maupun kehidupan karyawan di luar kantor, misalnya. Bisa jadi, permasalahan di luar perusahaan yang membuatnya tertekan dan dibawa ke kantor.

Berikut 4 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana pada rubrik Karier: dari toxic di lingkungan kerja hingga kiat untuk para sales guna meningkatkan rasio closing customes.

1. Bekerja di Lingkungan Kerja Toxic? Bagaimana Bisa Konsentrasi?

Sebuah iklim di lingkungan kerja yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kariernya adalah idaman.

Namun, Kompasianer Dicky Saputra menyadari, tidak semua orang bisa bekerja di perusahaan dan mendapat lingkungan kerja di tempat seperti itu.

Sebab, biar bagaimanapun, sebagai karyawan mesti bisa fokus bekerja dengan baik dalam situasi apapun.

Bahkan datang ke kantor maupun mulai bekerja justru membuat tidak nyaman. Ada rasa enggan dan malas yang kemudian berdampak pada hasil yang dikerjakan.

"Tapi kalau Anda masih termasuk orang-orang yang sulit konsentrasi bekerja dalam lingkungan toxic seperti itu, ini ada tujuh cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa tetap melakukannya," tulis Kompasianer Dicky Saputra. (Baca selengkapnya)

2. Dear Sales, Begini 3 Jurus Tingkatkan Rasio Closing Customer

Hal yang tidak mengenakan bagi seorang sales itu ketika sudah tampil maksimal dan berupaya keras menawarkan dan menjual produk, tapi customer ternyata sama sekali tidak tertarik.

Menurut Kompasianer Sigit Eka Pribadi hal tersebut wajar saja. Malah di sanalah tantangan yang mesti dihadapi oleh para sales.

"Ya, begitulah tantangan dan realita yang sering sekali dihadapi oleh para sales, dapat closing-an satu ataupun dua customer aja rasanya sulit banget," tulis Kompasianer Sigit Eka Pribadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com