Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2021, 16:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, masih sulitnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa menembus pasar global. Hal itu dikarenakan rumitnya perizinan hingga kualitas produk yang belum berdaya saing.

Dia mengatakan, persoalan ini diketahuinya bermula ketika seseorang menceritakan kisah saat menjadi pelaku UMKM di bidang exotic leather atau material kulit hewan. Bisnis itu gagal menembus pasar Korea Selatan dan menimbulkan kerugian besar.

Menurut Lutfi, usai dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada Desember 2020 lalu di Istana Negara, dirinya berkesempatan berbincang dengan orang tersebut yang sempat memiliki perusahaan berbentuk CV.

Baca juga: Menurut Pengusaha, Ini Sederet PR yang Harus Diselesaikan Mendag Lutfi

"Setelah saya selesai dilantik, saya lagi makan ngobrol sama pelayan, cerita tentang bagaimana susahnya mengekspor. CV-nya bangkrut karena tidak dibayar oleh pembelinya dari Korea. Jadi dia jualan exotic leather," ungkapnya dalam webinar Program Mencetak 500K Eksportir Baru, Rabu (17/2/2021).

"Jadi saya dengar dia enggak dibayar Rp 100 juta sama orang Korea itu. Menurut saya, itu terjadi karena adanya perbedaan kualitas, tidak sesuai yang dijanjikan sehingga orang Korea-nya menolak membayar. Begitu tidak dibayar, selesai," lanjut dia.

Lutfi mengatakan, berdasarkan pembicaraannya kala itu dapat diketahui bahwa sulitnya untuk mengurus perizinan menjadi perusahaan. Setelah itu, dihadapkan sulitnya untuk mencari pasar, dan ketika dapat dihadapkan pula untuk kepastian produk dibayar oleh klien.

Oleh sebab itu, Lutfi ingin para pemangku kepentingan duduk bersama memecahkan permasalahan yang dihadapi para pelaku UMKM untuk bisa menembus pasar global.

"Dari cerita itu, di tempat saya jauh tungku dari api, jadi ini mesti kita perbaiki," katanya.

Dia pun mengajak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk segera menggelar rapat bersama guna mendorong semakin banyaknya pelaku usaha Indonesia yang memasarkan produknya ke luar negeri.

"Minggu depan kita duduk sama-sama, supaya kita bongkar dulu masalahnya, kita kerjakan dengan kolaborasi sesuai sehingga bisa sesuai dengan permintaan pasar," pungkasnya.

Baca juga: Ini PR UMKM Menurut Menteri Teten

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com