Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Masih Bisa Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 22/02/2021, 08:10 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat pada Senin (22/2/2021). Akhir pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,51 persen pada level 6.231,93.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teknikal IHSG menguat membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi kekuatan naik terbatas.

“IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6.173 sampai dengan 6.090 dan resistance di level 6.281 sampai 6.314,” kata Hans dalam rekomendasinya, Minggu (21/2/2021).

Baca juga: Apa Itu Biaya Provisi pada KPR Bank?

Adapun beberapa sentimen yang mendorong penguatan terbatas pada IHSG, antara lain paket stimulus fiskal AS yang rencananya akan di loloskan sebelum akhir Februari 2021. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi beberapa waktu lalu.

Hans mengatakan, partai Demokrat sedang berupaya agar stimulus fiskal rencana bantuan Covis-19 baru senilai 1,9 triliun dollar AS bisa di loloskan sebelum akhir Februari 2021. Sementara itu, pemimpin Kongres dari kubu Demokrat sedang mencoba untuk meloloskan paket tanpa suara dari Partai Republik.

Dari domenstik, sentimen positif muncul dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan lalu memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.

Selain itu, pemerintah memberi stimulus untuk sektor properti dimana stimulus pertama adalah 100 persen LTV untuk rumah pertama kedua dan ketiga. Sementara stimulus kedua adalah pelonggaran pencairan kredit properti.

“Sentimen positif harapan stimulus fiskal di akhir bulan Februari serta berbagai stimulus yang didorong oleh otoritas dalam negeri agar perekonomi dapat tumbuh positif di kuratal I 2021, menjadi sentimen positif IHSG,” jelas Hans.

Namun sentimen negatif yang muncul juga menahan penguatan IHSG, yakni naiknya yield Obligasi Pemerintah Amerika Serikat dan pasar saham sudah mendiskon Sebagian besar sentimen positif yang ada di pasar.

Yield US Treasury 10 dan 30 tahun beberapa minggu ini naik ke level tertinggi. Hal ini karena perkiraan pemulihan ekonomi terjadi akibat vaksin dan stimulus fiskal yang akhirnya akan mendorong inflasi naik. Hal ini berpotensi menyebabkan bunga naik di jangka Panjang. Investor obligasi khawatir the Fed akan mengurangi pembelian aset akibat pemulihan ekonomi.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat di Akhir Pekan

Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini:

1. Anugerah Investama
ASII area akumulasi di level 5.725 – 5.850, TP 6.100 - 6.250, cut loss bila turun di bawah level 5.600.
LINK area akumulasi di level 2.880 – 2.970, TP 3.100 – 3.300, cut loss bila turun di bawah level 2.820.
LPKR area akumulasi di level 196 – 212, TP 220 - 225, cut loss bila turun di bawah level 192.

2. BinaArtha Sekuritas
ADHI area akumulasi 1.360 – 1.420, TP 1.445 – 2.210, support 1.350 – 1.270.
BBNI area akumulasi 5.825 – 6.025, TP 6.175 – 7.950, support 5.825 – 5.625.
BJBR area akumulasi 1.540 – 1.560, TP 1.620 – 2.330, support 1.490.

3. Artha Sekuritas
KLBF rekomendasi buy di level 1.570 – 1.610, TP 1.700 – 1.740, stop loss 1.540.
BBTN rekomendasi buy di level 1.850 – 1.880, TP 1.950 – 2.000, stop loss 1.830.
PPRE rekomendasi buy di level 224 - 232, TP 242 - 250, stop loss 220.

Baca juga: Di Tengah Keterpurukan Bisnis Migas, Warren Buffett Justru Borong Saham Chevron

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com