Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Komoditas Melandai, Simak Rekomendasi Saham Tambang Batu Bara

Kompas.com - 22/02/2021, 19:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga komoditas batubara mulai melandai seiring dengan berakhirnya musim dingin di belahan bumi bagian utara.

Mengutip Bloomberg via Kontan.co.id, Senin (22/2/2021), harga batubara ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman Maret 2021 pada perdagangan Jumat (19/2/2021) berada di level 79 dollar AS per ton.

Harga ini merosot 6,94 persen dalam sepekan, dari harga penutupan Jumat (12/2/2021) yang masih berada di level 84,9 dollar AS per ton. Level saat ini juga sudah semakin menjauh dari level tertingginya tahun ini, yakni di harga 89,45 dollar AS per ton yang dicapai pada perdagangan 12 Januari 2021.

Meski demikian, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menilai, dari sisi global maupun domestik, saat ini permintaan batubara sama-sama pulih jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca juga: Pemerintah Mau Gandeng Swasta Perbaiki 38 Jembatan Tua di Pulau Jawa

 

Permintaan dari China dan India, sebagai konsumen batu bara terbesar di dunia juga sedang mengalami pemulihan.

Alhasil, dengan adanya sentimen pemulihan permintaan ini, semua emiten batubara baik yang berorientasi ekspor ataupun domestik akan diuntungkan.

Sementara itu, sejumlah emiten batubara menargetkan volume produksi yang lebih tinggi tahun ini. Sebut saja PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menargetkan produksi bisa meningkat menjadi 85 juta ton hingga 90 juta ton di tahun 2021, dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yakni 83 juta ton.

PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga menargetkan kenaikan produksi batubara hingga sekitar 25 persen dari realisasi tahun lalu, yang di bawah 3 juta ton.

Emiten tambang batubara milik negara, yakni PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga mengindikasikan akan memproduksi batu bara lebih banyak dibandingkan target tahun lalu.

Menurut Maryoki, normal-normal saja bagi emiten yang menaikkan target produksi tahun lalu meskipun penguatan batubara akhir-akhir ini mulai melandai. Hal ini mengingat kondisi pemulihan ekonomi yang sedang berjalan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+