JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memutuskan untuk menunda dan menghentikan kontrak proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang belum menyelesaikan financial closing.
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, keputusan tersebut diambil menyusul semakin murahnya biaya listrik yang dihasilkan oleh pembangkit ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Menurutnya, dengan semakin murahnya biaya listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT), operasional PLTU ke depannya akan berkurang secara alami, guna meningkatkan efisiensi keuangan perseroan.
"Proyek-proyek listrik PLTU yang belum financial closing sudah mulai kita postpone, kita hentikan. Kita coba usahakan mencari alternatif-alternatif yang lebih ramah lingkungan," katanya dalam diskusi Kompas Talks, Selasa (2/3/2021).
Baca juga: Jeff Bezos Terancam Bayar Pajak Rp 79,8 Triliun Per Tahun, Kok Bisa?
Lebih lanjut Darmawan menyebutkan, dahulu batu bara memang merupakan opsi sumber pembangkit yang paling murah.
Namun seiring berkembangnya teknologi, biaya listrik yang bersumber dari EBT semakin menurun, bahkan menjadi lebih murah dibanding batu bara.
Ia menjelaskaan, pada 10 tahun lalu, biaya listrik PLTU hanya mencapai 5,5 sen dollar AS per kWh, sementara, listrik bersumber dari PLTS membutuhkan biaya mencapai 30 sen dollar AS per kWh.
Namun dengan munculnya sistem PLTS yang tidak menggunakan baterai, biaya produksi bersumber dari panel surya itu dapat ditekan.
"Energi surya tanpa baterai telah mendekati 3,6 sen dollar AS sampai 3,7 sen dollar AS. Sementara batu bara 5,5 sen dollar AS sampai 6 sen dollar AS," katanya.
Sementara itu, biaya listrik yang bersumber dari PLTS dengan baterai masih mencapai 12 sen dollar AS hingga 15 sen dollar AS per kWh.
Baca juga: Seleksi CPNS dan PPPK Segera Dibuka, BKN Matangkan Persiapan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.