KOMPASIANA---Dengan ruang gerak yang semakin terbatas, rasa-rasanya mencoba berbisnis dengan teman sendiri bisa dijadikan pilihan.
Karena memulai bisnis bersama teman akan terasa lebih menyenangkan dibandingkan bersama orang asing atau orang yang baru saja dikenal, bukan?
Meskipun pada satu sisi sesungguhnya lingkaran pertemanan merupakan hal yang benar-benar berbeda dengan bisnis.
Jika berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan, tetapi bisnis yang dijalankan dengan teman ini tidak terjadi, besar kemungkinan bisa berselisih paham.
Oleh karena itu, apakah berbisnis dengan teman benar-benar bisa dijalankan? Adakah yang mesti diperhatikan dari pola bisnis seperti itu?
Ini opini maupun pendapat Kompasianer terkait topik berikut:
1. Perhatikan Kriteria Ini Sebelum Menjadikan Teman sebagai Rekan Bisnis
Berangkat dari munculnya kekhawatiran seseorang untuk berbisnis dengan menggunakan jasa seorang teman, sejatinya memang beralasan.
Akan tetapi di luar pertimbangan itu, tulis Kompasianer Adib Mawardi, kita tentu tak dapat menutup kemungkinan lain bahwa ada juga seorang teman yang nyatanya memiliki potensi untuk menjadi mitra bisnis yang baik.
Nah, untuk keinginan menuju tahap berikutnya, menjadikan teman sebagai rekan bisnis, paling tidak ada 3 hal yang mesti diperhatikan. Kompetensi, misalnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan