Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Penyebab Batal "Resign" | Kejeniusan Oprah Winfrey Mewawancara | Cara Mengetahui Karakter Seseorang

Kompas.com - 13/03/2021, 15:27 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Meski sekadar niat, mengundurkan diri dari perusahaan itu perlu dipertimbangkan secara matang.

Selalu ada saja godaan yang ditawarkan perusahaan lain, misalnya, untuk mengajakmu bergabung: dari jabatan hingga pendapatan yang lebih tinggi.

Namun, ada yang perlu disadari: di manapun kita bekerja, dunia kerja tidak selalu berjalan mulus sesuai ekspektasi.

Ada banyak hal yang mesti dihadapi, mulai dari tekanan dan tantangan. Itu belum termasuk adaptasi dengan rekan kerja yang baru.

Benarkah pindah kerja jadi pilihan untuk mengembangkan diri atau sekadar mencari kenaikan gaji?

Berikut ini 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan: dari penyebab batal 'resign' hingga wawancara Oprah Winfrey kepada Pangeran Harry dan Meghan Markle.

1. Penyebab Batal "Resign"

Bagi Kompasianer Uli Hartati mengendurkan diri dari pekerjaan adalah impiannya.

Pasalnya, hingga ia menulis ceritanya (10/03/2021) ternyata belum juga bisa dan tetap bekerja di tempat lama alias gagal resign.

Dari beragam pertimbangan untuk keluar atau tetap bertahan di perusahaannya ini, ternyata 24 jam berada di rumah tidak membuat Kompasianer Uli Hartati bahagia.

"2 minggu menjalani full time moms, entah mengapa aku merasa sangat capek. Padahal waktu aku bekerja dulu seharusnya lebih capek bukan?" tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Ketika Kekasih Tiba-tiba "Menghilang", Bagaimana Menyikapinya?

Ada patah hati yang lebih menyakitkan, tulis Kompasianer MomAbel, yaitu ketika kekasih tiba-tiba menghilang, lenyap tanpa kabar, dan tanpa kata perpisahan.

Bagi seseorang yang ditinggalkan begitu saja pasti secara tiba-tiba bisa hancur, terluka, dan terpuruk.

Move-on? Tidak semudah yang dibayangkan atau ucapkan, untuk menerima saja tidak mudah, kok langsung disuruh move-on?

"Semua itu tidak mudah, butuh waktu, dan butuh perjuangan yang besar. Jadi, kalau punya teman atau kenalan yang mengalami hal demikian jangan dianggap remeh," tulis Kompasianer MomAbel.

Perjuangan untuk memaafkan itu berat, lanjutnya, yang bisa kita lakukan adalah menghibur dan mendoakan. (Baca selengkapnya)

3. Kejeniusan Oprah Winfrey dalam Wawancara Pangeran Harry dan Meghan Markle

Oprah Winfrey kembali menunjukkan kepiawaiannya mewawancarai Pangeran Harry dan Meghan Markle.

Menurut Kompasianer Ronny Rachman Noor secara cerdik Oprah Winfrey berhasil mengungkap hal yang sangat sensitif yang tidak pernah diungkapkan oleh pasangan ini.

Sebagai contoh, masalah perbedaan ras dan ketakutan keluarga kerajaan jika Archie anak pasangan ini akan lahir berkulit gelap.

"Namun cara yang digunakan oleh Oprah Winfrey jauh dari kesan menekan dan memojokkan sehingga pasangan ini terlihat sangat santai dan nyaman," lanjutnya. (Baca selengkapnya

4. #ChooseToChallenge dan 3 Hal yang Bisa Perempuan Ubah

Dengan tajuk #ChooseToChallenge, pada tahun ini perayaan International Women's Day diharapkan setiap perempuan dapat memilih untuk melakukan penentangan.

Kompasianer Kazena Krista menyoroti betul bagaimana secara spesifik latar belakang sejarah terbentuknya Hari Perempuan Sedunia tersebut.

Apalagi perempuan dituntut untuk memenuhi standar yang bukan dirinya, sudah begitu masih banyaknya stigma yang dibebankan atas diri perempuan itu sendiri.

Untuk itu, perlu ditekankan bahwa tidak perlu meromantisasi ingin terlihat cantik misalnya demi untuk terlihat menarik di mata orang-orang.

"Identifikasilah self love itu dan berikanlah terlebih dulu terhadap diri sendiri setelah itu baru terhadap orang-orang di sekitar," tulis Kompasianer Kazena Krista. (Baca selengkapnya)

5. Lakukan Cara Ini untuk Mengetahui Karakter Seseorang

Barangkali untuk memahami pepatah "tak kenal maka tak sayang" itu Kompasianer Muis Sunarya menuliskannya dengan tepat.

"Bagaimana mungkin Anda menyayangi seseorang, sementara Anda sendiri tidak kenal siapa ia sesungguhnya, dan bagaimana karakternya," tulisnya.

Kadang kita lupa, dalam mengenal seseorang itu sekadar tahu bagaimana dia, tapi mengabaikan seperti apa karakternya.

Sebagai contoh, Kompasianer Muis Sunarya menjelaskan untuk tahu karakter seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia mengelola uang. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com