Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CN235 yang Dikirim Prabowo ke Senegal Bermodal Skema NIA, Apa Itu?

Kompas.com - 20/03/2021, 13:02 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto secara simbolis menyerahkan pesawat CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) ke Angkatan Udara Republik Senegal, Kamis (18/3/2021) lalu.

Penyerahan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ini berlangsung dari Hanggar Fixed Wing PT DI, Bandung, Jawa Barat.

Sebagian modal kerja PT DI dalam membuat pesawat ini didanai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA). Apa itu NIA?

NIA merupakan skema penugasan khusus dari pemerintah. Skema tersebut dilakukan untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas transaksi atau proyek yang secara komersil sulit dilaksanakan tetapi dianggap perlu oleh pemerintah.

Skema tersebut merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara dengan pasar Afrika dan Asia Selatan.

Pembiayaan ini juga mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial diantaranya penyerapan tenaga kerja lebih dari 4.000 orang serta perluasan negara tujuan ekspor Indonesia ke pasar non tradisional

“Penugasan khusus kepada LPEI merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam meningkatkan daya saing ekspor, terutama di industri strategis,” jelas Sekretaris Lembaga LPEI Agus Windiarto, dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu (20/3/2021).

Selain itu, skema ini dimaksudkan untuk peningkatan ekspor produk unggulan dalam negeri dan industri strategis nasional memasuki pasar non tradisional.

Baca juga: Profil Fuad Rizal: Bos Konsorsium Pelabuhan Patimban, Eks Dirkeu dan Plt Dirut Garuda

“Apalagi pemerintah saat ini sedang mendorong industri nasional untuk melakukan ekspor ke negara-negara tujuan ekspor baru,” bebernya.

Agus Windiarto menyampaikan, perbaikan kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Karenanya, diperlukan upaya untuk meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Saat ini, perluasan pasar negara tujuan ekspor ke negara-negara non tradisional sangat terbuka lebar, namun memiliki beberapa risiko khusus yang sering dihindari baik oleh pelaku industri maupun perbankan nasional.

Dukungan pendanaan kepada PT DI menjadi bukti bahwa LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, mampu menjembatani industri strategis nasional menembus pasar non tradisional.

Ekspor pesawat terbang ke Senegal dianggap memiliki nilai strategis bagi industri nasional karena supply record export order dan kepuasan pelanggan luar negeri menjadi salah satu syarat utama dalam evaluasi pada tender-tender internasional.

Proyek ini juga merupakan salah satu langkah strategis untuk memasuki pasar negara Asia Selatan dan Kawasan Afrika.

Dukungan pembiayaan LPEI tidak hanya bermanfaat bagi PT DI namun juga pada industri penunjang lainnya di dalam negeri yang ikut berperan dalam memasok kebutuhan untuk industri pesawat terbang.

Baca juga: PT DI Kirim Helikopter Super Puma ke TNI AU

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com