JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras hingga pertengahan tahun ini.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui bahwa pemerintah memang menjalin MoU dengan Thailand dan Vietnam terkait pengadaan beras. Pernyataan tersebut dilontarkan untuk meredam perdebatan polemik impor beras yang telanjur mencuat ke publik.
Namun, kerja sama itu dibuat hanya untuk berjaga-jaga mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian. Jokowi memastikan bahwa hingga saat ini beras tersebut belum masuk ke Tanah Air.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi soal pernyataan Presiden Jokowi. Susi mengesankan, pernyataan Jokowi tersebut multitafsir, apakah setelah Juni impor beras tetap dilanjutkan atau tidak.
Baca juga: Disinggung Jokowi untuk Jaga-jaga, Ini Data Impor Beras Asal Thailand dan Vietnam
"Setelah juni?" cuit Susi dilihat di akun Twitter-nya @susipudjiastuti pada Senin (29/3/2021).
"Dan Juni Juli. Petani mulai panen lagi Pak Presiden," lanjut Susi.
Dalam cuitan lainnya, Susi menyebutkan, PBB sendiri pernah menyatakan bahwa Indonesia sebetulnya mencatatkan produksi beras yang besar.
"Padahal, FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) bilang begini, mantap! Indonesia peringkat 3 penghasil beras terbesar di dunia," ucap Susi.
Sebelumnya, Jokowi buka suara mengenai polemik impor beras tahun ini. Jokowi juga mengungkap bahwa Indonesia sudah hampir tiga tahun tak impor beras.
“Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia. Kita tahu, sudah hampir tiga tahun ini kita tidak impor beras,” ujar Jokowi ketika memberikan keterangan, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Mengingat Lagi Janji Jokowi Tolak Impor Beras Saat Pilpres
Lebih lanjut, Jokowi mengakui saat ini ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. Hanya saja, kerja sama untuk impor beras dari Thailand dan Vietnam itu menurutnya hanya untuk berjaga-jaga, mengingat situasi pandemi penuh ketidakpastian.