JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) berharap pemerintah bisa memberikan perhatian khusus kepada para petani tebu.
Salah satunya adalah dengan menaikkan harga pembelian tebu di tingkat petani yang selama 5 tahun belakangan membutuhkan biaya produksi yang cukup tinggi.
"Biaya produksi naik sementara kenaikan harga dalam 5 tahun terakhir belum ada. Kami berharap pada musim giling tahun ini ada kebijaksanaan dari Menteri Perdagangan. Mimpi kami semoga harga naik jadi Rp 11.500 per kilogram di tingkat petani," ujar Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoem dalam acara Rakernas APTRI yang disiarkan secara virtual, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Tidak Dapat Pasokan Gula Rafinasi, Sejumlah Industri Mamin Tutup Operasi
Soemitro mengakui sebenarnya para petani pada dasarnya ingin harga gula bisa murah dengan cara meningkatkan produksi tebu. Namun menurut dia, hal ini susah dicapai karena banyak faktor yang tidak mendukung.
Misalnya saja untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, para petani tebu mengaku sulit. Begitupun dengan pupuk non-subsidi.
"Sekali lagi, maaf bila keinginan kami terlalu tinggi, namun itu wajar karena sejak 2016 haha gula di tingkat petani masih Rp 9.600," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.