Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Permintaan LNG Diprediksi Kembali Naik, PGN Siap Jaga Pasokannya

Kompas.com - 29/04/2021, 19:13 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Strategi Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Syahrial Mukhtar mengatakan, pandemi Covid-19 membuat kebutuhan gas termasuk Liquefied natural gas (LNG) di Asia Pasifik mengalami penurunan.

Namun, mulai 2021 permintaan pada gas khususnya LNG sudah mengalami kenaikan mengingat adanya rebound walaupun belum sepenuhnya mencapai angka seperti sebelumnya.

Syahrial mengatakan, ada skenario pascapandemi yang dilakukan dengan adanya pertumbuhan Global LNG sekitar 4,2 persen berdasarkan data Bloomberg.

Negara-negara seperti China dan India adalah dua negara yang sangat concern terhadap energi yang lebih ramah lingkungan. Hal itu akan meningkatkan demand energi di masa yang akan datang.

“Merupakan tanggung jawab besar bagi PGN dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik,” ungkapnya dalam Gasfest Conference 2021, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Kelola 97 Persen Infrastruktur Gas Bumi, PGN Siapkan Infrastruktur Terintegrasi

Dia menegaskan, LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga keandalan pasokan gas untuk konsumen di seluruh sektor.

Syahrial juga menjelaskan, PGN menerapkan konsep multisource dan multidestination untuk menjaga keandalan.

Konsep tersebut memudahkan konsumen gas mendapatkan gas dari PGN tanpa ketergantungan dengan sumber hulu tertentu.

Bagi PGN, LNG retail termasuk ke dalam bisnis baru yang akan dikembangkan penyediaan infrastruktur dan aset-aset yang dibutuhkan.

Ini mengingat masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau gas, sehingga pengembangan bisnis LNG akan mampu mencapai pelanggan-pelanggan potensial menggunakan virtual pipeline.

Baca juga: Jalin Kerja Sama dengan JPEN, PGN Berusaha Dorong Daya Saing Industri Jateng

“Infrastruktur LNG di masa depan akan masif terutama dengan proyek penugasan Keputusan Menteri 13 di wilayah Indonesia Timur,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Selain itu, lanjut Syahrial, infrastruktur PGN dapat mendukung program strategis perusahaan untuk dapat merambah di pasar LNG internasional.

Sebelumnya, pandemi Covid-19 dan transisi menuju energi terbarukan menyebabkan penurunan permintaan gas bumi yang cukup signifikan. Untuk itu, PGN berkomitmen untuk terus menjaga keandalan dan keberlanjutan gas bumi.

PGN menilai, 2021 menjadi momen untuk bangkit kembali melakukan ekspansi bisnis gas bumi, termasuk LNG Retail. Ini tak lepas dari peluang besar akan demand gas yang meningkat di tahun-tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com