Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Survei KIC: Shopee Sumbang Omzet Terbesar untuk UMKM Selama Pandemi

Kompas.com - 04/05/2021, 14:49 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Survei yang dirilis Katadata Insight Center (KIC) berjudul "MSME Study Report 2021: Peran Marketplace bagi UMKM" mengungkap Shopee menjadi penyumbang omzet terbesar bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bertahan selama pandemi.

Selain itu, Shopee juga menjadi platform e-commerce favorit UMKM karena program promo dan faktor keamanan transaksi.

Manajer Survei KIC Vivi Zabkie mengatakan bahwa kondisi tersebut terjadi karena banyak pelaku usaha yang mau tak mau harus mengalihkan fokus usaha ke ranah online akibat pandemi Covid-19.

“Beberapa pelaku usaha bahkan menutup usaha offline, beralih ke online atau setidaknya memadukan penjualan offline dengan online,” ujar Vivi melalui rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Melalui Program Ekspor Shopee, Roughneck 1991 Jangkau Pasar di Brasil

Dalam survei itu, sebanyak 57 persen UMKM mengatakan bahwa Shopee merupakan platform e-commerce yang mampu mendatangkan omzet atau nilai penjualan terbesar.

grafik data markeplace penyumbang omzetKIC grafik data markeplace penyumbang omzet

Angka tersebut membuat Shopee unggul jauh dari para kompetitornya, seperti Tokopedia 28 persen, Lazada 6 persen, Bukalapak 3 persen, dan Blibli 2 persen.

Bukan itu saja, sebanyak 89 persen pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem Shopee mengaku mengalami peningkatan angka penjualan. Ini berkat program promo yang digelar Shopee, seperti gratis ongkos kirim (ongkir), cashback, dan diskon.

Sementara, pelaku UMKM yang tergabung dengan Tokopedia disebut KIC ada di peringkat selanjutnya dengan  45 persen peningkatan angka penjualan, disusul Lazada 17 persen, Blibli 12 persen, dan Bukalapak 11 persen.

Untuk pemasaran produk, sebanyak 85 persen UMKM pengguna Shopee merasakan manfaat ini, diikuti 53 persen UMKM yang menggunakan Tokopedia, 33 persen UMKM pengguna Lazada, 17 persen UMKM pengguna Bukalapak, dan 12 persen UMKM pengguna Blibli.

Dari sisi keamanan bertransaksi, 69 persen UMKM menyimpulkan jika Shopee aman untuk menunjang aktivitas berniaga dan 66 persen menyebutkan platform e-commerce berwarna oranye tersebut mudah digunakan atau user friendly.

Baca juga: Semarakkan Ramadhan, Shopee Big Ramadan Sale TV Show Hadir dengan Kearifan Lokal

Dari segi kemanan, Shopee kembali menempati urutan teratas dengan mencapai 92 persen, Tokopedia 72 persen, Bukalapak 35 persen, Lazada 36 persen, dan Blili 40 persen.

grafik data manfaat marketplace bagi UMKM penggunanyaKIC grafik data manfaat marketplace bagi UMKM penggunanya

Pilihan UMKM

Jika berdasar faktor pemasaran produk secara online, Shopee tetap mengungguli pesaingnya hingga 82 persen. Tak heran, platform e-commerce ini kian menjadi pilihan bagi UMKM.

Disusul Tokopedia dengan 64 persen, Bukalapak 28 persen, Lazada 22 persen, dan Blibli 15 persen.

Dikatakan oleh Vivi, sebanyak 86 persen UMKM yang disurvei menggunakan satu hingga tiga marketplace untuk memasarkan produk. Bahkan, sisanya memanfaatkan empat hingga enam marketplace sebagai kanal penjualan.

Baca juga: Targetkan 10.000 UMKM Siap Ekspor, Pemkot Solo Berkolaborasi dengan Shopee Indonesia

Dari skala 1 sampai 10, rata-rata UMKM memberi nilai sembilan karena mereka setuju bahwa marketplace telah membantu memperluas jaringan dan memicu tumbuhnya bisnis baru.

Responden juga memberi nilai delapan untuk marketplace lantaran membantu UMKM bertahan serta mendukung keberlangsungan UMKM Indonesia di masa pandemi.

grafik data marketplace pilihan UMKMKIC grafik data marketplace pilihan UMKM

"Platform digital menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah serta menjaga jarak. UMKM menyadari adanya tren peralihan konsumen ke belanja digital. Maka, marketplace akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen,” jelas Vivi.

Sebagai informasi, survei KIC dilakukan terhadap 392 UMKM di sejumlah kota di Indonesia, yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta dan Medan pada periode 24 Maret hingga 9 April 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com