Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Masih Resesi Bikin IHSG Anjlok, Rupiah Malah Menguat

Kompas.com - 06/05/2021, 16:28 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah.

Dikutip dari RTI, indeks acuan turun 5,6 poin atau 0,09 persen ke level 5.970,24.

Nilai total transaksi yang diperoleh pada perdagangan hari ini sebesar Rp 8,89 triliun dari 14,7 miliar lembar saham yang diperjualbelikan.

Baca juga: Ada Libur Lebaran, IHSG Diproyeksi Bergerak Terbatas Sepanjang Mei

Ada 222 saham yang menguat, 269 melemah, dan 149 posisi stagnan.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, melemahnya IHSG dan turunnya nilai transaksi perdagangan masih disebabkan kondisi ekonomi Indonesia yang masih berstatus resesi pada kuartal I 2021.

"Minimnya data makroekonomi domestik yang berpotensi memberikan high positive impact terhadap market. Resesi perekonomian Indonesia masih merupakan sentimen negatif bagi pasar," ujar Nafan kepada wartawan melalui keterangan tertulis.

Dari aktivitas perdagangan saham tersebut, investor asing melakukan aksi beli di seluruh pasar modal sebesar Rp 182,8 miliar.

Adapun saham yang diburu oleh investor asing hari ini yaitu TBIG, BBCA, BBNI, BMRI, dan JPFA.

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Dari 11 indeks sektor penggerak IHSG, terdapat lima sektor yang menguat.

Indeks kesehatan naik 0,51 persen ke level 1.280, keuangan naik 0,38 persen ke level 1.333, teknologi naik 0,35 persen ke level 3.345, infrastruktur naik 0,22 persen ke level 873,35, dan transportasi naik 0,45 persen ke level 1.045.

Adapun saham LQ 45 yang masuk top losers yakni UNVR turun 3,90 persen ke harga Rp 5.550, MEDC turun 3,60 persen ke harga Rp 670, PWON turun 2,88 persen ke harga Rp 520, CPIN turun 1,85 persen ke harga Rp 6.625 dan TPIA turun 1,81 persen ke harga Rp 9.475.

Sedangkan saham LQ 45 kategori top gainers meliputi TOWR naik 4 persen ke harga Rp 1.170, WIKA naik 2,77 persen ke harga Rp 1.485, ERAA naik 2,52 persen ke harga Rp 610, JPFA naik 1,98 persen ke harga Rp 2.060, dan PTPP naik 1,98 persen ke harga Rp 1.290.

Di pasar spot, posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berada di teritori positif.

Baca juga: Dorong 6,1 Juta UMKM Masuk Marketplace, Kemenperin Gelar Festival JogloSemar

Mengutip Bloomberg, kurs mata uang Garuda menguat 116 poin atau 0,80 persen menjadi Rp 14.319 per dollar AS.

Sebelumnya, pada Rabu (5/5/2021) kemarin, posisi kurs rupiah berada di Rp 14.435 per dollar AS.

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs rupiah justru melemah pada posisi Rp 14.364 per dollar AS dibanding sebelumnya yang berada di Rp 14.439 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com