Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Antara Faktor Fungsional, Estetika, dan Emosional dalam Hobi Koleksi Barang

Kompas.com - 08/05/2021, 22:02 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan penat dan rehat dari aktivitas rutin, salah satu adalah menjalani hobi.

Pilihan hobi pun beragam, mulai dari yang berhubungan dengan kegiatan fisik seperti berolahraga sampai mengoleksi barang.

Bagi mereka yang hobi mengoleksi suatu barang, tak jarang cerita dan pengalaman hadir dalam usaha mencari, menemukan, menata, hingga menampilkan barang koleksi.

Tak sedikit pula yang rela merogoh koceknya dalam-dalam demi memuaskan hasrat menjalani hobinya.

Berikut 3 konten menarik di Kompasiana tentang hobi koleksi barang:

1. Hobi Koleksi Barang, Antara Faktor Fungsional, Estetika, dan Emosional

Kompasianer Budi Susilo mengungkapkan pengalaman terkait hobinya yang gemar mengoleksi suku cadang mobil Volkswagen termasuk lika-liku yang terjadi di balik hobi yang dijalaninya.

Selama belasan tahun mengumpulkan, memelihara, dan menjual barang yang berhubungan dengan mobil Volkswagen ternyata banyak dampak positif yang bisa diperoleh.

Hobi koleksi barang tersebut berhasil memenuhi kebutuhan fungsional, estetika, dan emosional yang bermanfaat baginya.

Selain itu, menekuni hobi koleksi barang terutama selama bulan Ramadan jadi upaya untuk mengisi waktu luang dan membuat pelaksanaan ibadah puasa relatif tidak terasa. (Baca Selengkapnya)

2. Mengenal Budaya Negara dengan Koleksi Kamus Bahasa Asing

Menguasai bahasa asing kini jadi salah satu kemampuan yang wajib dipelajari.

Berawal dari niat untuk mempelajari bahasa asing itulah yang justru membuat Kompasianer Casmudi menemukan kecintaannya pada koleksi kamus bahasa asing.

Jumlah koleksinya bahkan cukup beragam dan tentunya disesuaikan dengan jenis bahasa asing apa yang ingin dia pelajari.

"Mempelajari bahasa sebuah negara sejatinya sedang mempelajari adat istiadat, budaya, dan kearifan lokal negara yang bersangkutan. Selain itu mempelajari bahasa orang lain membuat Anda "tidak" akan dibohongi," ujarnya (Baca Selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com