Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Dogecoin Merosot 30 Persen dalam Sehari, Gara-gara Elon Musk?

Kompas.com - 09/05/2021, 15:24 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga dogecoin merosot pada perdagangan hari ini, Minggu (9/5/2021) setelah kemarin sempat menyentuh rekor harga tertinggi.

Dilansir dari CNBC, merosotnya harga dogecoin terjadi seiring dengan penampilan perdana CEO Tesla Elon Musk sebagai pembawa acara sebuah program TV, Saturday Night Live.

Harga dogecoin merosot hampir 30 persen menjadi di kisaran 0,49 dollar AS atau sekitar Rp 7.105 (kurs Rp 14.500) per koin pada perdagangan hari ini. Padahal kemarin, harga dogecoin sempat mencapai Rp 10.000 per keping.

Elon Musk yang menjuluki dirinya sebagai Dogefather memang kerap menjadi salah satu faktor harga aset kripto tersebut bergejolak.

Baca juga: Peringatan Elon Musk Soal Mata Uang Kripto: Menjanjikan tapi Hati-hati

Pasalnya, Musk sering menyebut dogecoin dalam unggahan Twitternya, serta menganggap aset kripto tersebut bisa mencapai harga 1 dollar AS.

Meski merosot lebih dari 20 persen, dilansir dari Coingecko, harga dogecoin masih menguat 35,4 persen dalam sepekan terakhir.

Sementara bila dibandingkan dengan harga pada periode yang sama tahun lalu, harga dogecoin masih meroket 20.309,4 persen.

Sebelumnya, Elon Musk sempat memberikan pesan berupa peringatan kepada para investor mata uang kripto. Hal itu ia ungkapkan melalui akun Twitternya, @elonmusk.

"Mata uang kripto itu menjanjikan," ujar Musk dalam tweetnya, Jumat (7/5/2021).

"Tapi tolong, berinvestasilah secara hati-hati," lanjut dia.

Di dalam unggahan tweet tersebut, Musk juga menautkan cuplikan video wawancaranya dengan TMZ pada Februari lalu. Kala itu, ia juga memberi peringatan untuk investor mata uang kripto.

"Tidak seharusnya seluruh uang tabungan diinvestasikan di mata uang kripto, itu tidak bijaksana," ujar dia.

"Namun jika Anda ingin berspekulasi dan bersenang-senang, ini kesempatan yang bagus, sebab kripto adalah masa depan mata uang dunia. Kemudian mata uang kripto yang mana yang tepat? Mungkin ada beberapa. Namun sampai saat ini semua masih bersifat spekulasi," lanjut Musk.

Baca juga: Bermula dari Meme, Harga Dogecoin Melesat 27.000 Persen dalam Setahun

Capai 1 Dollar AS

Selain Musk, terdapat beberapa orang yang menilai dogecoin bisa mencapai titik kestabilan baru di harga 1 dollar AS.

Salah satunya yakni investor kawakan, Mark Cuban.

"Saat ini mungkin akan ada di kisaran 60, 70, hingga 80 sen. Namun untuk jangka panjang, saya pikir akan ada di level 1 dollar AS, itu perkirakan saya. Itu hanya perkiraan," ujar dia seperti dikutip dari Decrypt, Sabtu (8/5/2021).

Cuban pun kerap menyebut dogecoin dalam unggahan Twitternya.

Cuban bahkan menyatakan, minatnya terhadap dogecoin saat ini lebih dari sekedar lelucon.

Ia mengatakan, selama seorang investor membelanjakan doge, maka nilainya akan meningkat seiring dengan kegunaannya yang meningkat pula. Menurut Cuban, doge bahkan memiliki potensi seperti alat tukar lainnya.

Untuk diketahui, saat ini nilai kapitalisasi pasar dogecoin mencapai 68,72 miliar dollar AS. Jumlah tersebut mencapai 2,72 persen dari keseluruhan kapitalisasi pasar mata uang kripto.

Seiring dengan aksi jual yang menyebabkan harga dogecoin merosot, aset kripto tersebut pun turun posisi menjadi mata uang kripo dengan peringkat kapitalisasi pasar terbesar kelima. Sebelumnya, ia menduduki posisi keempat.

Baca juga: 3 Perbedaan Dogecoin dan Bitcoin yang Kamu Harus Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com