Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Tip Aman Beli Barang Elektronik Secara Online | COD Tidak Semudah Kedengarannya

Kompas.com - 17/06/2021, 20:00 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Meski sering dilakukan, rupanya tidak semua orang enggan melakukan aktivitas belanja secara online, terutama untuk barang-barang elektronik.

Banyak orang beralasan belanja barang elektronik secara online memiliki risiko lebih besar ketimbang barang lainnya atau membeli secara langsung.

Alasan lainnya adalah soal keyakinan atas kondisi serta kualitas barang tersebut apabila dilakukan secara langsung.

Namun, ketika kondisi tertentu sehingga tidak memungkinan membeli secara langsung, membeli secara online tentu menjadi satu-satunya pilihan. Walaupun mungkin sedikit berat hati.

Karena itu, memiliki berbagai refrensi terkait barang dan penjual di pasar online akan sangat membantu ketika membeli barang elektronik secara online.

Selain soal kiat membeli barang elektronik secara online, ada juga mengenai harga-harga dalam membeli barang serta seputar cash on delivery alias COD.

Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar belanja online:

1. Tip Aman Membeli Barang Elektronik Secara Online

Kompasianer Widi Kurniawan membagikan kiat-kiatnya sebelum berencana membeli barang elektronik secara online.

Poin pertama yang ditekankannya adalah perbanyak membaca dan melihat video review. Berdasarkan pengalamannya, sebelum membeli smartphone dia bisa sampai menonton 10 video Mulai dari unboxing, review sebelum pemakaian, review setelah pemakaian, hingga perbandingan dengan tipe sejenis di level harga yang sama.

Tak ketinggalan, membaca ulasan konsumen yang telah membelinya juga review para blogger khusus gawai dapat menentukan keputusan untuk jadi tidaknya membeli barang tersebut.

Kemudian dia juga menyarankan untuk mengenali ciri-ciri barang asli dan palsu. Untuk mempermudahnya, dia menganjurkan untuk membeli di toko resmi.

"Membeli di "official store" salah satu tujuannya adalah adanya jaminan barang asli atau original. Sementara di luar itu sangat bejibun barang elektronik palsu yang dijual," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Dalam Membeli Barang, Harga Bukan yang Nomor Satu

Ada banyak alasan seseorang membeli sebuah barang. Bisa karena kebutuhan, tren, kualitas hingga harga.

Kita tentu sering mendengar sebuah istilah yang berbunyi ada harga ada kualitas. Istilah ini menggambarkan bahwa harga sepadan dengan kualitas. Makin tinggi harganya, makin bagus kualitasnya.

Untuk urusan ini, Kompasianer Yudi Raharjo berpendapat bahwa tidak semua barang yang kita beli harus bertumpu pada harga. Namun tidak juga mengabaikan kualitasnya.

Hanya saja menurut dia, kita perlu memprioritaskan mana barang yang perlu dibeli dengan harga tinggi, mana yang tidak. Akan tetapi, bukan berarti mengabaikan kebutuhan atau kualitas. (Baca selengkapnya)

3. COD Tidak Semudah Kedengarannya

Belanja dengan sistem bayar di tempat atau yang lebih beken dengan istilah COD, alias cash on delivery, mulai diperkenalkan.

Namun, bagi Kompasianer Dian Hendroyono COD tidak semudah kedengarannya. Alasannya sederhana, semua harus terkonfirmasi.

Konfirmasi dari penjual ke pembeli sangat diperlukan supaya semua aman. Sebab, dengan adanya konfirmasi itu, secara tidak langsung, pembeli akan mengetahui bahwa penjual memang benar-benar memiliki barang yang dimaksud dan akan mengirimkannya.

Namun di sisi lain, meski banyak hal yang harus terkonfirmasi, prosedur ini yang akan menentukan apakah penjual dan pembeli menemukan kesepakatan dalam transaksi sebuah barang. (Baca selengkapnya) (IBS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com