KOMPASIANA---Baik sedang berbisnis maupun mencari pekerjaan, membentuk personal branding ini sepertinya perlu diperhatikan.
Personal branding merupakan upaya seseorang untuk membangun dan mempromosikan citra diri kepada orang lain dan publik agar orang lain tahu "siapa kita".
Ada banyak cara, tentu saja, dalam membangun personal branding. Tapi, utamanya kita mesti mengenal diri sendiri dulu, barulah setelah itu kita bisa membentuk citra yang kita inginkan.
Lantas bagaimana kita bisa memulai itu? Adakah hal-hal yang diperlukan dalam membentuk personal branding ini?
1. Inilah Pentingnya Membangun Personal Branding dengan Kejujuran dan Ketulusan
Kompasianer Walentina Waluyanti membuka tulisannya dengan pertanyaan yang menarik: pentingkah memiliki integritas, di antaranya punya kejujuran dan ketulusan dalam membangun personal branding?
Pertanyaan tersebut lahir dari beragam pernyataan orang seperti begitu banyak orang yang membangun personal branding, tapi tidak semuanya adalah orang yang berintegritas.
Integritas memiliki banyak dimensi, terlebih karakter atau sifat manusia yang memang beragam.
Menjadi diri sendiri itu penting dalam membangun personal branding, tetapi "menjadi diri sendiri" bukanlah legitimasi untuk merugikan orang lain.
"Ketika memasuki ruang publik, maka yang berlaku adalah kepentingan kolektif. Dan ketika itu menyangkut kepentingan kolektif, setiap orang punya tanggung jawab untuk menjaga perilakunya," tulis Kompasianer Walentina Waluyanti. (Baca selengkapnya)
2. Bingung Mau Jadi Generalis atau Spesialis, Mengapa Tidak Jadi Keduanya Sekaligus?
Antara generalis dan spesialis kerap kita temui biasanya ketika membahas tentang orientasi karier.
Bagi seseorang yang baru memulai karir atau menapaki dunia kerja, tulis Kompasianer Luna Septalisa mungkin akan merasa dilema: mana yang lebih baik antara keduanya?
Manusia dengan sisi adaptifnya merupakan makhluk generalis, namun mampu menspesialisasikan dirinya ke dalam kondisi tertentu dengan berkoloni dan membangun peradaban.
Untuk menjawab itu, Kompasianer Luna Septalisa menuliskan 2 cara sederhana agar seseorang bisa menjalani keduanya.