Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Cetak Laba Rp 150,8 Triliun, Kinerja Facebook Diproyeksi Tak Cerah Sepanjang Tahun

Kompas.com - 29/07/2021, 14:50 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


NEW YORK, KOMPAS.com - Facebook baru saja melaporkan kinerja keuangan perusahaan sepanjang paruh pertama tahun 2021.
Dilansir dari CNN, Kamis (29/7/2021) Facebook melaporkan pertumbuhan pendapatan hingga 56 persen menjadi 29,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 421,95 triliun (kurs Rp 14.500).

Lonjakan tersebut terjadi karena setahun yang lalu, lini bisnis periklanan yang menjadi salah satu sumber pendapatan perusahaan terdampak oleh pandemi Covid-19.

Perusahaan juga berhasil mencetak lama 10,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 150,8 triliun.

Baca juga: Bos Facebook Bocorkan Cara agar Influencer Bisa Dapat Cuan dari Instagram

 

Jumlah tersebut tumbuh dua kali lipat bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, proyeksi untuk sisa tahun 2021 diperkirakan tak secerah realisasi yang telah terjadi di paruh pertama tahun ini.

CFO Facebook David Wehner di dalam laporan keuangan mentebut, terdapat beberapa perubahan aturan dan platform yang mentyebabkan kinerja perusahaan bisa tertekan di dua kuartal ke depan.

Salah satunya yakni dari sisi upgrade iOS atau sistem operasi Apple terbaru yang memberikan fitur pilihan kepada penggunanya untuk mengizinkan aplikasi melacak kegiatan mereka dalam menggunakan sebuah aplikasi.

Untuk diketahui, update terbaru dalam iOS 14.5 tersebut telah berlaku per April lalu, namun akan memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kinerja Facebook pada kuartal III tahun ini.

Baca juga: 4 Langkah Mencapai Kesuksesan Hidup ala Mark Zuckerberg

Facebook, yang sebagian besar pendapatannya bersumber dari iklan, telah secara agresif menolak perubahan tersebut dan memberi peringatan kepada investor mengenai perubahan yang mampu memengaruhi pendapatan perusahaan bila banyak pengguna memilih untuk tak mengizinkan pelacakan.

Di sisi lain, Facebook juga sedang menghadapi pengetatan kebijakan regulator. Perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut, bersama dengan beberapa raksasa teknologi lain, saat ini menjadi target dari RUU antimonopoli yang baru diusulkan oleh anggota parlemen setempat bulan lalu.

Facebook juga beberapa kali mendapatkan kritik dari Gedung Putih.

Meski demikian, ambisi Facebook masih terus tumbuh. Bila dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, saat ini Facebook memiliki 2,9 miliar pengguna aktif atau tumbuh 7 persen.

Baca juga: Google Sumbang Rp 14,5 Miliar untuk Penanganan Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Sri Mulyani Lagi-lagi Bertemu Pimpinan Bea Cukai, Bahas Keluhan Masyarakat

Whats New
Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Mengapa Malaysia dan Singapura Hambat Industri Semikonduktor Indonesia?

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Bagaimana Cara Cek Kelaikan Bus yang Mau Ditumpangi? Simak di Sini

Spend Smart
Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Turun, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari ini 14 Mei 2024

Spend Smart
Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Kasus Gagal Bayar TaniFund, OJK Temukan Dugaan Pelanggaran Pidana

Whats New
IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Kenaikan, Rupiah Masih Melemah

Whats New
KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

KAI Operasikan 4 Kereta Api Tambahan pada 12-31 Mei 2024, Simak Daftarnya

Whats New
Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Apakah Ekonomi Vietnam Akan Menyalip Indonesia?

Whats New
Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Menparekraf: Bukan Representasi Ramah-tamah Kita

Whats New
Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Pendaftaran Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Dibuka 15 Mei 2024

Whats New
IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjutkan Penguatan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang 'Dikuliti' Warganet

Tahun Lalu Pajak, Tahun Ini Giliran Bea Cukai yang "Dikuliti" Warganet

Whats New
Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Inflasi Bayangi Wall Street, Dow Jones Ditutup Melemah

Whats New
Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Bangun MRT Jakarta Tomang-Medan Satria, Jepang Kucurkan Pinjaman Rp 14,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com