Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2021, Airbus Bukukan Laba Bersih Rp 37,9 Triliun

Kompas.com - 03/08/2021, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produsen pesawat asal Eropa, Airbus SE, mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan di sepanjang semester I-2021. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar 2,23 miliar euro per Juni 2021 atau sekitar Rp 37,91 triliun (kurs Rp 17.000 per euro).

Kinerja itu melesat dibandingkan periode sama di tahun lalu yang mengalami kerugian mencapai 1,91 miliar euro atau sekitar Rp 32,47 triliun.

Capaian positif itu didorong pendapatan yang naik 30 persen secara tahunan menjadi 24,6 miliar euro di semester I-2021 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 18,9 miliar euro. Kinerja ini utamanya disebabkan pengiriman pesawat yang meningkat.

Sepanjang paruh pertama 2021, Airbus mengirimkan 297 pesawat komersial. Jumlah ini naik jika dibandingkan pada semester I-2020 yang sebanyak 196 pesawat. Pengiriman pesawat di semester I-2021 terdiri dari 21 unit A220, 237 unit A320, 7 unit A330, 30 unit A350 dan 2 unit A380.

Pendapatan yang dihasilkan Airbus dari pesawat komersial meningkat hingga 42 persen berkat naiknya pengiriman pesawat.

“Hasil semester pertama ini mencerminkan angka pengiriman pesawat komersial, fokus kami pada penekanan biaya dan peningkatan daya saing, serta kinerja baik di divisi Helicopters dan Defence and Space. Meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung, berbagai langkah yang kami ambil berhasil mencetak kinerja yang kuat," ujar Airbus Chief Executive Officer, Guillaume Faury dalam laporan keuangan Airbus, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Cegah PHK, Pemerintah Diminta Tidak Menaikkan Cukai Tembakau

Adapun pada lini Airbus Helicopters tercatat berhasil mengirimkan 115 unit di semester I-2021, jumlah ini naik dari periode sama di tahun lalu yang mencapai 104 unit. Maka terjadi peningkatan sebesar 11 persen, yang mencerminkan pertumbuhan di bidang jasa dan volume helikopter sipil.

"Pendapatan Airbus Defence and Space secara garis besar stabil dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penyerahan dua pesawat militer A400M pada semester I-2021," imbuhnya.

Meski demikian, Airbus mengakui sektor penerbangan masih mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Perusahaan mencatat ada sebanyak 127 pembatalan pesawat di sepanjang semester I-2021.

Saat ini, lalu lintas penerbangan global masih terhambat oleh adanya sejumlah pembatasan oleh berbagai negaram dan hanya penerbangan kargo yang meningkat pesat. Pada segmen angkutan barang memang Airbus lebih lemah dibandingkan pesaingnya, Boeing.

Oleh sebab itu, Airbus akan meningkatkan meningkatkan jenis pesawatnya dengan meluncurkan pesawat berbadan lebar A350 yang berfungsi untuk pengangkutan barang.

"Menyusul adanya persetujuan direksi, kami akan menambah lini produk kami dengan varian A350 untuk angkutan barang, sebagai tindak lanjut dari masukan pelanggan atas meningkatnya kompetisi dan permintaan efisiensi di segmen pasar ini," pungkas Guillaume.

Baca juga: Jalan Bypass BIL-Mandalika Ditargetkan Rampung pada September 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Gelar Jakarta International Marathon 2024, BTN Siapkan Total Hadiah Rp 3 Miliar

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Cara Cetak Rekening Koran BNI secara Online dan Offline

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com