Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Watsons Telah Investasikan Rp 1,39 Triliun untuk Program Keberlanjutan

Kompas.com - 13/08/2021, 10:30 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Watsons memperkuat komitmennya terhadap perubahan iklim dengan target untuk mengimbangi 2.250 ton karbon dioksida (CO2).

Sesuai dengan komitmen Watsons kepada pelanggannya agar selalu Look Good. Do Good. Feel Great, Watsons akan menyumbangkan sebagian dari keuntungannya untuk proyek dalam mengimbangi karbon dioksida, bekerja sama dengan ClimatePartner untuk setiap pembelian produk Sustainable Choices yang dijual secara eksklusif di Watsons.

Group COO A S Watson Group & CEO A S Watson (Asia & Eropa) Malina Ngai mengatakan, pihaknya menilai sustainabilty sebagai prioritas perusahaanya.

Baca juga: Kebijakan Keberlanjutan ANJ: ”Road to Net Zero”

Oleh sebab itu, mereka telah menginvestasikan 97 juta dollar AS atau Rp 1,39 triliun dalam inisiatif terkait keberlanjutan sejak 2018.

"Kami di Watsons bersemangat untuk membawa perubahan dalam sustainability dan secara proaktif berusaha untuk berbuat baik bagi planet ini bersama dengan para pelanggan kami. Produk Sustainable Choices di Watsons kini hadir dengan tingkat makna lebih, berbagai produk yang mendukung pengendalian emisi karbon yang baik untuk tubuh Anda dan planet ini," ujar Malina Ngai dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Dia menjelaskan, ClimatePartner adalah pelopor dan leader dalam berkolaborasi dengan berbagai perusahaan untuk memerangi pemanasan global.

Mereka telah mengerjakan banyak proyek penanggulangan kerugian karbon dalam mengimbangi emisi gas rumah kaca bersamaan dalam meningkatkan mata pencaharian masyarakat di seluruh dunia.

Saat ini pun Watsons juga ikut mendukung inisiatif Perlindungan Hutan dan Clean Ocean atau Lautan Bersih dari ClimatePartner.

Baca juga: Toba Pulp Lestari Prioritaskan Aspek Keberlanjutan Dalam Kegiatan Bisnis

Malina Ngai menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi dampak keseluruhan dari kemasan plastik pada private label sehingga dapat berkontribusi pada perlindungan laut.

Menyadari bahwa lautan menyimpan seperempat karbon dioksida dari atmosfer dan hingga 93,4 persen panas yang disebabkan oleh efek rumah kaca, lautan yang lebih bersih dapat mengurangi dampak perubahan iklim.

Sementara itu, untuk mengurangi environmental footprint, Watsons menyediakan rangkaian produk Sustainable Choices untuk para pelanggannya dengan pilihan pengemasan yang lebih baik.

Salah satunya di Malaysia, Watsons baru saja meluncurkan Naturals by Watsons' refill station di gerai Watsons Sunway Pyramid dengan menyediakan 6-eco-refill untuk produk terlaris.

Isi ulang ramah lingkungan dengan menggunakan lebih rendah sampai 58 persen kandungan plastik dibandingkan botol biasa.

Baca juga: Tren Sukuk Global Berprinsip Keberlanjutan di Tengah Pandemi Covid-19

Refill Station akan diluncurkan lebih lanjut di Hong Kong pada bulan Agustus dan diharapkan akan segera tersedia di Watsons negara lainnya.

Sementara Watsons Indonesia telah meresmikan program daur ulang berkolaborasi bersama brand Garnier, Bioderma, Love Beauty & Planet dan brand lain ke depannya yang mempunyai misi sustainability dalam mengajak pelanggan untuk memiliki gaya hidup minim sampah plastik dengan ikut serta dalam gerakan #PlasticReborn.

"Pelanggan yang ingin mendaur ulang sampah kemasan plastiknya bisa membuang sampah yang telah dipilah ke kotak Do Good yang tersedia di gerai Watsons area Jabodetabek," jelas Malina Ngai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com