Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Waskita Karya Terapkan “Gerakan Pekerja Sehat”, Menaker Ida Berikan Apresiasi

Kompas.com - 13/08/2021, 17:50 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengapresiasi PT Waskita Karya yang menerapkan "Gerakan Pekerja Sehat" (GPS) dengan menggelar kegiatan Senam Pekerja Sehat (SPS).

"SPS merupakan kegiatan penting sebagai upaya membudayakan hidup sehat di tempat kerja," kata Ida melalui keterangan resminya, dikutip Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Selain itu, lanjut dia, SPS merupakan salah satu implementasi kegiatan GPS yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran pekerja, mengurangi risiko cedera maupun stres di tempat kerja, serta meningkatkan imunitas pekerja.

"Untuk itu, sudah seharusnya Senam Pekerja Sehat menjadi budaya hidup sehat di tempat kerja," ujarnya usai mengikuti kegiatan Senam Pekerja Sehat di PT Waskita Karya Proyek Tol Becakayu di Jakarta, Jumat.

Ida menerangkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengembangkan GPS sebagai bagian dari implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam membudayakan hidup sehat di tempat kerja.

Baca juga: Tanda Tangani Komitmen Gotong Royong Perangi Covid-19, Menaker Ida: Kita Tidak Akan Kalah

“Fokus kegiatannya, antara lain promosi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), aktivitas fisik di tempat kerja, dan promosi gizi seimbang,” ujarnya.

Kegiatan itu juga berfokus pada deteksi dini penyakit pada pekerja, menyediakan ruang menyusui, tempat kerja tanpa asap rokok, penggunaan alat pelindung diri, dan pelaksanaan pertolongan pertama.

Pada kesempatan tersebut, Ida juga mengapresiasi komitmen Waskita Karya dalam melindungi para pekerjanya, khususnya mereka yang berada di sektor konstruksi.

"Saya mengapresiasi Waskita Karya yang sudah berkontribusi meningkatkan perlindungan tenaga kerja dalam pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja dan keberlangsungan usaha," tutur dia.

Tak ketinggalan, Ida juga mengapresiasi pelaksanaan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Covid-19, dukungan kepada program vaksinasi Covid-19, serta upaya penyediaan masker dan perlengkapan kesehatan di tempat kerja yang dilakukan Waskita Karya.

Baca juga: Skema BSU 2020 dan 2021 Berbeda, Menaker Ida: Ada 3 Perbedaan

Dia menyebutkan, pelaksanaan senam GPS dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan (prokes). Perusahaan juga diimbau agar terus menerapkan prokes selama menjalankan aktivitas.

Sementara itu, President Director Waskita Destiawan Soewardjono menjelaskan, GPS yang diterapkan pihaknya bertujuan untuk mendorong terlaksananya perlindungan tenaga kerja.

"Kegiatan ini juga sebagai langkah untuk menjaga keberlangsungan usaha agar tetap berjalan efektif dan efisien, aman, sehat, dan produktif selama masa pandemi Covid-19," kata Destiawan.

Dia memaparkan, hingga saat ini, dari 4.894 karyawan Waskita Karya, sudah ada 97,5 persen yang mengikuti vaksinasi.

“Dengan begitu kami telah mendukung juga program yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memperkecil kemungkinan penularan Covid-19 antarkaryawan," katanya.

Baca juga: Tanda Tangani Komitmen Gotong Royong Perangi Covid-19, Menaker Ida: Kita Tidak Akan Kalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com