Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Melaju di Zona Merah Pagi Ini

Kompas.com - 26/08/2021, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (26/8/2021). Demikian juga dengan mata uang merah putih yang negatif pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.102,53 atau turun 10,7 poin (0,18 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.113,24.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 158 saham di zona merah. Sedangkan 167 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,2 triliun dengan volume 1,6 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Pagi ini bursa saham Asia juga negatif dengan penurunan Indeks Nikkei 0,08 persen, indeks Hang Seng Hong Kong 0,33 persen, Shanghai Komposit 0,44 persen, dan indeks Strait Times 0,06 persen.

Wall Street kemarin ditutup positif dengan kenaikan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,11 persen, S&P 500 menguat 0,22 persen, dan Nasdaq bertambah 0,15 persen.

Roger MM, Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan, berdasarkan indikator MFI indeks masih berpeluang konsolidasi menguat hari ini.

"Indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized masih cenderung naik pada pergerakan daily. Demikian juga pada periode weekly terlihat indikator MFI optimized dan indikator RSI optimized juga mulai bergerak naik," kata Roger.

Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah pagi ini bergerak pada level Rp 14.398 per dollar AS, atau turun 5 poin (0,03 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.393 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, hari ini sentimen pasar terlihat beragam. Fokus pasar juga beralih pada pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijakan tapering tahun ini.

Baca juga: 12 Emiten Bakal Buyback Saham Senilai Rp 4,9 Triliun

"Sentimen tersebut mendorong nilai tukar rupiah berpeluang kembali tertekan tipis hari ini dengan potensi tekanan ke arah 14.410 per dollar AS dengan potensi support di kisaran Rp 14.380 per dollar AS," jelas Ariston.

Di sisi lain, pengendalian Covid-19 di dalam negri yang mulai menunjukkan hasil membantu menahan pelemahan nilai tukar rupiah.

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com