Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah AJB Bumiputera Diselamatkan Pakai Skema Penyelamatan Jiwasraya?

Kompas.com - 31/08/2021, 18:41 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Juru Bicara Restrukturisasi Jiwasraya Mahelan Prabantarikso menilai kasus gagal bayar Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera dinilai memiliki kesamaan dengan permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

"Dari permasalahan yang ada setelah kami ikut mempelajari, bisa kita perhatikan, banyak permasalahan-permasalahan yang secara fundamental sama terjadi pada perusahaan asuransi, dalam tanda kutip terjadi gagal bayar," ujar  dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Mahelan mengatakan, salah satu permasalahan fundamental dari kasus Jiwasraya ataupun AJB Bumiputera ialah tidak adanya penyelesaian fundamental terhadap isu solvabilitas dan likuiditas perusahaan.

Baca juga: Jiwasraya Berencana Alihkan Aset ke IFG Life Mulai September 2021

Jiwasraya disebut telah lama memiliki permasalahan kemampuan pengembalian polis. Namun perseroan justru memilih untuk memanipulasi laporan keuangan dengan kebijakan reasuransi dan revaluasi aset sejak 2008-2017.

Selain itu, untuk mengatasi masalah likuiditas, Jiwasraya justru menerbitkan produk asuransi yang bersifat investasi dan bergaransi bunga tinggi.

"Nampaknya kalau saya membaca dari AJB Bumiputera itu juga mengalami hal yang sama," ujar Mahelan.

Dengan melihat akar permasalahannya,Mahelan menilai AJB Bumiputera dapat mempertimbangkan sejumlah opsi penyelematan yang sempat dibahas oleh Jiwasraya.

Pertama, opsi penyuntikan dana langsung atau bail out Jiwasraya. Opsi ini tidak diambil oleh Jiwasraya dengan mempertimbangkan minimnya anggaran pemerintah yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Menurut Mahelan, AJB Bumiputera juga tidak memungkinkan untuk mengambil opsi ini. Pasalnya, AJB Bumiputera merupakan perusahaan asuransi mutual, di mana pemegang saham perusahaan adalah pemegang polis.

Baca juga: Ada Potensi Klaim Rp 9,6 Triliun, Bagaimana AJB Bumiputera Membayarnya?

Kedua, likudasi juga sempat menjadi opsi penyelamatan Jiwasaraya. Namun, opsi ini juga tidak dipilih, sebab pemegang polis berpotensi menerima pengembalian manfaat yang sangat kecil.

"Oleh karena itu, misal di AJB Bumiputera dilakukan likuidasi nampaknya tidak memungkinkan, atau cukup berat, dikarenakan memang dari aset yang ada itu juga dibagikan kepada seluruh pemegang polis," tutur Mahelan.

Opsi terakhir dan yang diambil oleh Jiwasraya ialah restrukturisasi dan bail in. Jiwasraya mendapatkan suntikan dari pemerintah selaku pemegang saham untuk mengembalikan manfaat pemegang polis melalui perusahaan baru, IFG Life.

Mahelan menilai, AJB Bumiputera dapat mempertimbangkan opsi serupa, di mana dengan skema ini pemegang saham sekaligus pemegang polis menanggung beban bersama dari permasalahan keuangan perusahaan.

"Kalau sharing the pain mungkin barang kali juga bisa membentuk satu perusahan baru," ucap Mahelan.

Baca juga: Soal Aturan yang Mungkinkan AJB Bumiputera Jadi PT, Ini Kata OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com