Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Kompak Bergerak di Zona Merah Pagi Ini

Kompas.com - 17/09/2021, 09:40 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (17/9/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.094,1 atau turun 15,84 poin (0,26 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.109,94.

Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Jelang Akhir Pekan, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 151 saham melaju di zona hijau dan 199 saham di zona merah.

Sedangkan 187 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 943,7 miliar dengan volume 2,07 miliar saham.

Pagi ini bursa saham asia mayoritas hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,47 persen, Shanghai Komposit 0,13 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,13 persen.

Sementara itu indeks Strait Times melemah 0,08 persen.

Wall Street pagi ini ditutup mayoritas merah dengan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,18 persen, dan indeks S&P 500 yang juga melamah 0,16 persen.

Baca juga: Terdorong Holding Ultramikro, Saham BBRI Bisa Cetak Rekor Tertinggi

Sementara itu, indeks acuan saham teknologi AS, Nasdaq menguat 0,13 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang memprediksi IHSG di akhir pekan berpeluang melemah.

Menurut Dennies, secara teknikal pergerakan masih cukup terbatas dan akan menguji support kuat MA50 dan diperkirakan akan rebound setelahnya.

"IHSG diprediksi melemah, pergerakan pasar saham masih dibayangi kekhawatiran akibat rencana Tapering The Fed. Pergerakan juga akan didorong jumlah kasus Covid-19 yang sudah menurun signifikan,” ujar Dennies.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah.

Baca juga: Pilih-pilih Saham Bank Digital

Melansir Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.268 per dollar AS, atau turun 15 poin (0,11 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.252 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena dollar AS menguat semalam pasca membaiknya data penjualan ritel AS bulan Agustus yang menunjukan kenaikan, yang dirilis semalam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com