Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Likuiditas, Contoh, dan Mengapa Penting Bagi Perusahaan?

Kompas.com - 21/09/2021, 20:56 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Likuiditas adalah istilah yang kerap digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Bila Anda kerap membaca artikel mengenai industri keuangan, atau kondisi perekonomian secara umum, pasti Anda familiar dengan istilah seperti 'likuiditas seret', 'kebanjiran likuiditas', dan istilah sejenis lain.

Jadi sebenarnya, apa itu likuiditas?

Dilansir dari Investopedia, likuiditas adalah kemudahan atau kelonggaran sebuah aset atau sekuritas bisa dikonversi atau ditukar menjadi uang tunai. Selain itu, likuiditas juga berkaitan mengenai pengaruh waktu konversi menjadi nilai tunai tersebut terhadap nilai pasar sebuah aset.

Baca juga: Alami Krisis Likuiditas, Evergrande Sampai Utang ke Karyawan

Bisa dikatakan, aset yang paling likuid sebenarnya adalah uang tunai itu sendiri.

Sehingga bisa dibilang, likuiditas menggambarkan sejauh mana suatu aset dapat dengan cepat dibeli atau dijual di pasar pada harga yang mencerminkan nilai intrinsiknya.

Uang tunai secara universal dianggap sebagai aset yang paling likuid karena dapat dengan cepat dan mudah diubah menjadi aset lain.

Di sisi lain, aset berwujud, misalnya real estate atau perumahan, produk seni, dan barang koleksi, seluruhnya relatif tidak likuid.

Contoh likuiditas misalnya, A menginginkan kulkas seharga Rp 2 juta, uang tunai adalah jenis aset yang paling mudah digunakan untuk mendapatkan kulkas tersebut.

Sementara, bila ia memiliki buku dengan nilai setara dengan Rp 2 juta, ia tidak bisa begitu saja membawa koleksi buku tersebut ke toko elektronik.

Sebagai gantinya, ia harus menjual terlebih dahulu buku koleksi tersebut untuk mendapatkan uang tunai dan membeli kulkas baru.

Bila ia bisa menjual dalam waktu cepat, ia adalah orang yang beruntung. Namun, bisa saja ia membutuhkan waktu lebih lama dan harus memasang diskon agar bukunya laku.

Hal itu menunjukkan, buku koleksi adalah aset tidak likuid.

Baca juga: Kewirausahaan adalah: Pengertian, Tujuan, dan Ciri-cirinya

Lalu, mengapa likuiditas menjadi penting bagi perusahaan?

Bila sebuah perusahaan tidak likuid, ia menjadi kesulitan untuk menjual atau mengubah aset yang mereka miliki menjadi uang tunai. Sementara, perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar karyawan, melakukan produksi, dan membayar utang.

Perusahaan yang tidak likuid bisa berisiko mengalami kebangkrutan.

Bila perusahaan memiliki aset likuid, maka dapat menutupi kewajiban jangka pendek mereka seperti utang atau penggajian.

Sehingga, mereka tidak harus berhadapan dengan kondisi krisis likuiditas yang berisiko pada kebangkrutan.

Baca juga: Pelaku Industri dan Buruh Kompak Tolak Kenaikan Cukai Rokok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com