Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Resep "Sederhana" Bisnis Sukses dan Berkelanjutan

Kompas.com - 30/09/2021, 12:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat

PERTANYAAN yang kerap mengemuka di kalangan muda yang antusias berwirausaha adalah: apa resep agar bisnis bisa sukses, tidak cuma sesaat, tapi juga berkelanjutan (sustainable)?

Jawabannya sungguh sederhana. Bisnis yang sukses, tumbuh, dan berkelanjutan adalah yang menawarkan solusi atas permasalahan yang dihadapi pelanggannya.

Mereka membantu aktivitas keseharian yang dijalankan pelanggan menjadi lebih "mudah". Mereka dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya.

Aplikasi berbasis online membantu pengguna ojek yang dulu harus berjalan ke pangkalan untuk mendapatkan ojek, kini cukup mengunduh aplikasi tertentu di ponsel pintar masing-masing, bisa dengan mudah memesan ojek, kapan saja dan di mana saja, selama jaringan internet lancar.

Baca juga: Ingin Sukses Bisnis Online? Perhatikan Hal Ini

Sebuah bank swasta terbesar memberikan layanan transaksi terintegrasi bagi nasabahnya. Tak harus datang ke kantor cabang. Selama pandemi kekuatiran bertransaksi di tempat tak terjadi. Bahkan nilai transaksi online bertumbuh sangat cepat. Transformasi digital telah terjadi. Solusi pun diberikan tuntas.

Dan masih begitu banyak contoh sukses bahwa wirausaha sejati adalah problem solver. Pemberi solusi tuntas atas masalah krusial dan esensial yang dialami pelanggan. Solusi yang ampuh adalah competitive advantage bagi sebuah bisnis.

Namun tak mudah juga untuk mengidentifikasi problem yang dihadapi oleh pelanggan. Per definisi problem pelanggan adalah sesuatu yang amat mengganggu yang dialami pelanggan: sebelum, selama, dan setelah menggunakan atau mengonsumsi suatu produk atau jasa.

Mengidentifikasi masalah pelanggan

Kepada sejumlah mahasiswa diberikan tugas sederhana: identifikasikan permasalahan yang dialami pelanggan dari bisnis yang ada di sekitar lingkungan mereka. Bisnis apa saja, tidak dibatasi.

Hasilnya seperti ini: ongkos kirim yang mahal, pengemasan yang kurang bagus sehingga produk tidak utuh ketika sampai di tangan pelanggan, dan pemenuhan pesanan yang lamban.

Apakah ini problem yang dihadapi pelanggan dan harus diberikan solusi?

Berkaca pada bisnis yang sukses tadi, mereka berhasil mengidentifikasi problem yang krusial dan dibutuhkan solusi yang dikemas dalam proposisi nilai kepada pelanggannya sehingga memiliki daya saing. Kompetitor tidak mudah meniru.

Bagaimana problem-problem pelanggan yang ditemukan para mahasiswa itu? Tampaknya tidak demikian. Problem yang disebut adalah standar minimal yang dibutuhkan dan diinginkan oleh semua pelanggan. Harus dipenuhi tanpa mesti dikomplain dahulu. Bukan itu problem yang dimaksud, yang harus diberikan solusi.

Terdapat empat pertanyaan terkait problem pelanggan yang layak diberikan solusi, yang mesti dijawab oleh wirausaha.

Pertama, apakah sungguh-sungguh terdapat hal yang terbuang percuma (pemborosan), yang dapat dipertimbangkan sebagai problem? Belum tentu apa yang di mata wirausaha sebagai problem pelanggan, tetapi pelanggan sendiri menganggap hal itu bukan sesuatu yang mengganggu dan dapat diabaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com