Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Hibahkan Venue PON XX Senilai Rp 1,3 Triliun ke Pemprov Papua

Kompas.com - 08/10/2021, 15:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan bakal menghibahkan beberapa venue olahraga perhelatan PON XX kepada Pemerintah Provinsi Papua.

Direktur Barang Milik Negara (BMN) DJKN Kemenkeu, Encep Sudarwan mengatakan, saat ini setidaknya ada 8 tempat senilai Rp 1,3 triliun yang bakal dihibahkan. Surat Keputusan (SK) hibah pun rencananya bakal keluar sebentar lagi.

"Yang dihibahkan sementara ada 8, kurang lebih Rp 1,3 triliun. Ada akuatik, Istora, kriket, dan lain-lain. Ini yang akan kita serahkan dan sudah diproses. Sebentar keluar SK hibahnya," kata Encep dalam media briefing DJKN, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Mentan Luncurkan Tiga Vaksin Hewan Buatan Kementerian Pertanian

Encep menuturkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan menambah barang hibah lain. Hal ini dilakukan agar pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) terus berlangsung dan tidak terbengkalai.

Saat ini, 8 sarana yang bakal dihibahkan adalah area aquatik, Istora Papua Bangkit, arena cricket dan arena hockey, kawasan Kampung Harapan, Kawasan Doyo Baru, Area sepatu roda panahan dan dayung, sistem drainase kawasan Jayapura, dan sanitasi.

Pembangunan Istora Papua Bangkit sendiri menelan biaya Rp 284,9 miliar, arena dayung Rp 18 miliar, penataan kawasan venue Rp 219,1 miliar, sistem drainase dan fasilitas sanitasi Rp 11,2 miliar, dan dukungan transportasi 250 bus senilai Rp 107,1 miliar.

"Nanti kita serahkan dalam bentuk hibah, bagus untuk menambah aset BMD, dan menjadi kelanjutan pengelolaan. Pemda setempat akan mampu mengurus," ucap Encep.

Selain menambah aset pemda, pelaksanaan hibah juga mempertimbangkan pengalaman sebelumnya saat perhelatan Asian Games. Agar tidak terjadi kerusakan karena perawatan terbengkalai, sarana/prasarana itu diberikan kepada Pemda.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap PON XX Papua Habiskan Duit APBN Rp 10,43 Triliun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com