Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Dampak La Niña, Kementan Siapkan 8 Program Berikut

Kompas.com - 03/11/2021, 19:29 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan delapan program untuk menghadapi perubahan iklim ekstrem di Tanah Air.

Perubahan iklim yang dimaksud termasuk dampak dari badai La Liña. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa dampak badai La Liña akan terjadi pada akhir tahun mendatang.

Program pertama, Ali menjelaskan, adalah pembentukan gerakan brigade yang terdiri dari brigade La Niña, brigade alat dan mesin pertanian (alsintan), brigade alat tanam, serta brigade panen dan serap gabah komando strategi penggilingan padi (kostraling).

Kedua, pompanisasi in-out dari sawah serta merehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter, terutama di wilayah yang rawan terjadi banjir.

Baca juga: Waspada La Nina di Yogyakarta, Ini Dampaknya Menurut BMKG

Ketiga, menyiapkan bibit varietas padi tahan rendaman yaitu inbrida padi rawa (Inpara) 1-10, Inpara 29, Inpara 30 Ciherang Sub 1, dan Inpara 42 Agritan.

Selain itu, kata Ali, pihaknya juga akan menyiapkan toleran salinitas dan varietas unggul lokal yang sudah teruji, varietas organisme pengganggu tanaman (OPT) pada daerah endemik, tahan wereng cokelat (WBC) atau Inpara 2, 3, 4, 6, blast, dan hawar daun bakteri.

Keempat, memperbaiki cara pascapanen dan mempersiapkan bantuan untuk kegiatan panen dan pascapanen dengan menggunakan pengering dan rice milling unit (RMU).

“Kelima, mengoptimalkan penampungan air dengan pemanfaatan biopori, bangunan penampung air (BPA), normalisasi saluran drainase," paparnya.

Keenam, menerapkan bedengan tinggi dan penggunaan sungkup plastik pada tanaman hortikultura.

Baca juga: 7 Langkah Kementan Antisipasi Gagal Panen Selama Musim Hujan

Ketujuh, membuat rorak, parit diskontinu, dan tanaman penutup tanah pada lahan perkebunan untuk menangkap air dan mencegah erosi.

Terakhir, mengoptimalkan luas tanam pada lahan kering seperti tanaman hortikultura cabai dan bawang merah, dengan pengendalian hama terpadu (PHT) secara efektif, penggunaan varietas unggul toleran OPT, dan teknologi inovasi budi daya lainnya.

Selain kedelapan program tersebut, Kementan juga akan mengantisipasi dampak perubahan iklim dengan beberapa langkah.

Salah satunya melakukan identifikasi dan melakukan pemetaan di seluruh wilayah lahan pertanian.

Lahan yang menjadi prioritas penanganan Kementan adalah lahan rawan kekeringan dan banjir.

Langkah selanjutnya adalah berkoordinasi dengan BMKG untuk menyiapkan sistem peringatan dini atau early warning system dan memantau perkembangan iklim global serta prediksi hujan.

Baca juga: Kementan Raih Penghargaan KIP 2021, Mentan SYL Apresiasi Kinerja Jajarannya

Lebih lanjut, Kementan akan menerapkan kalender tanam (katam) terpadu dan membentuk gerakan brigade seperti yang telah dipaparkan dalam progran.

Selanjutnya, Kementan akan memanfaatkan program Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) bagi petani yang telah mendaftar.

Selain itu, Ali mengatakan, Kementan akan memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian untuk daerah terdampak bencana.

Terakhir, pihak Kementan akan memberikan bimbingan teknis terkait adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di sektor pertanian.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengingatkan, langkah serius perlu dilakukan agar pertanian tetap berjalan dalam situasi dan kondisi apa pun, termasuk kondisi perubahan iklim ekstrem.

"Kenapa begitu? sebab pertanian berkaitan dengan hajat hidup seluruh rakyat Indonesia," tutur Mentan SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com