Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Adhi Karya Catatkan Kontrak Baru Senilai Rp 11,3 Triliun

Kompas.com - 17/11/2021, 14:13 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) tahun 2021 mencatatkan kontrak baru di angka Rp 11,3 triliun di luar pajak. Adapun komponen yang menjadi mayoritas dari kontrak perusahaan properti tersebut, 81 persen dari bisnis konstruksi.

Sementara itu 9 persen dari properti dan sisanya, 1 persen dari bisnis lainnya. Dari nilai tersebut, ADHI melakukan 41 persen pekerjaan gedung, 32 persen pekerjaan jalan dan 27 persen pekerjaan lainnya.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengungkapkan, pendapatan proyek-proyek tersebut didapatkan 42 persen dari pemerintah, 20 persen dari BUMN dan BUMD, 38 persen dari Swasta dan lainnya.

Baca juga: IPO, Adhi Commuter Properti Incar Dana Rp 1,6 Triliun

“Angka di tahun ini naik 82,3 persen dari angka capaian kontrak di tahun sebelumnya, yakni Rp 6,2 triliun pada September 2020. Kenaikan juga terjadi pada laba bersih sebesar 10,6 persen menjadi Rp 17 miliar dari yang sebelumnya Rp 15,4 miliar,” kata Entus dalam public expose, Rabu (17/11/2021).

Entus menyebutkan, sampai dengan bulan September 2021, ADHI membukukan pendapatan sebesar Rp 7,4 triliun dan merealisasikan CAPEX sebesar Rp 388,8 miliar. CAPEX di tahun ini didominasi oleh penyertan proyek investasi sebesar 23,6 persen yang mengalami penyesuaian timeline akibat gelombang kedua Covid-19.

Selain itu, ADHI juga terus memaksimalkan kinerja melalui pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional, antara lain Jalan To Sigli-Banda Aceh sepanjang 74,2 km dengan progres per November 2021 sebesar 76,4 persen.

ADHI juga menggarap proyek pembangunan Prasarana LRT Jabodebek sepanjang 44,5 km dengan progres per November 2021 sebesar 88,1 persen, dan proyek pembangunan MRT Jakarta Fase 2A dengan progres per November 2021 sebesar 23,5 persen.

Baca juga: Ini Penyebab Utang BUMN Karya Membengkak versi Said Didu

Entus mengungkapkan, tahun 2021 merupakan tahun masih dirasa cukup sulit untuk berbagai sektor industri. Dia bilang, tantangan besar akibat gelombang kedua Covid-19, menuntut semua industri untuk berusaha lebih keras lagi untuk bangkit.

Hal tersebut tentunya juga berpengaruh bagi kinerja bisnis dari ADHI. Namun demikian, ADHI mampu mempertahankan hasil credit rating pada posisi A- dengan outlook yang meningkat menjadi stable dari negative outlook di tahun sebelumnya.

“Hasil ini merupakan kepercayaan Pemeringkat Efek kepada ADHI, dikarenakan di tengah keadaan yang tak bersahabat, ADHI tetap tidak pernah menunda kewajiban dalam melakukan pembayaran. Hasil ini juga sebagai indikasi baik atas kemampuan ADHI dalam menjaga komitmen keuangan di kemudian hari,” tegasnya.

Baca juga: Kala Erick Thohir Bantah Fotonya Mejeng di ATM Bank BUMN demi Capres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com