Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terus Melaju, Rupiah Melemah

Kompas.com - 22/11/2021, 09:22 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (22/11/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada awal perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.727 atau naik 8,46 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.720,26.

Sebanyak 216 saham melaju di zona hijau dan 159 saham di zona merah. Sedangkan 218 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,4 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: Tembus Level 6.720, IHSG Catat Rekor Tertinggi

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Nikkei 0,2 persen, dan Hang Seng Hongkong 0,07 persen. Sementra Shanghai Komposit menguat 0,4 persen dan Strait Times naik 0,35 persen.

Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu mayoritas merah dengan penurunan indeks S&P 500 sebesar 0,14 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,75 persen. Sementara itu, indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq menguat 0,4 persen.

Direktur Equator Swarna Investama Hans Kwee mengatakan, surplus pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berhasil mengangkat IHSG ke level tertinggi yang pernah ada pekan lalu. Pergerakan IHSG juga ditopang dari kenaikan harga sejumlah komoditas.

“Secara teknikal, IHSG membentuk candle dengan body naik dan shadow pendek indikasi kekuatan naik. IHSG berpeluang bergerak support di level 6.700 sampai 6.651 dan resistance di level 6.720 sampai 6.750,” kata Hans dalam risetnya, Minggu (21/11/2021).

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.251 per dollar AS, atau atau turun 19 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.232 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, wacana percepatan tapering AS mendorong pelemahan rupiah. Sementara dari dalam negri, situasi ekonomi terlihat membaik, dan pandemi masih terkendali sehingga bisa menjaga nilai tukar rupiah.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS dengan sentimen tersebut," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.300 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.200 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Bakal Kembali Cetak Rekor? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com