Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknologi Digital Buka Peluang Usaha Baru

Kompas.com - 24/11/2021, 09:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan teknologi digital diprediksi mampu mengubah peta karier di suatu negara termasuk Indonesia. Jika 10 tahun lalu banyak lulusan perguruan tinggi memilih melamar pekerjaan, kini para lulusan professional bisa membuka kantor mereka sendiri secara digital.

Director of Entrepreneurship University of Technology Sidney (UTS) Murray Hurps mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa teknologi digital sangat membuka kesempatan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan dan keterampilan.

“Dengan teknologi digital orang bisa dengan mudah mendapatkan klien atau konsumen. Kemampuan profesional yang dimiliki bisa dikolaborasikan dengan kesempatan yang terbuka karena teknologi digital mendekatkan segalanya,” kata Murray dalam siaran pers, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 6.000/Gram

Murray menuturkan, teknologi digital makin banyak dimanfaatkan orang, salah satunya lulusan akuntansi. Jika dulu lulusan akuntansi harus bekerja di kantor akuntansi yang sudah mapan, kini para lulusan professional itu bisa menawarkan jasanya sendiri secara digital.

“Jadi di masa depan, mereka yang baru lulus tidak perlu cemas dengan karir karena mereka bisa menciptakan pekerjaan sendiri,” sebut Murray.

VP of Investment East Ventures, Pascal Christian mengatakan, adopsi teknologi ini bisa terjadi di Indonesia. Pasalnya ada demografi digital yang sangat besar.

Pengguna internet di Indonesia menduduki peringkat ke-3 di Asia, setelah China dan India. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 200 juta lebih.

“Ini menunjukan bagaimana Indonesia sudah mengadopsi teknologi baru. Investor akan melihat perubahan ini, ada peralihan teknologi lalu mulai tumbuh perusahaan berbasis teknologi seperti fintech, e-commerce, dan lain-lain,” sebut Pascal.

Baca juga: Sri Mulyani Siapkan Anggaran PEN Rp 414 Triliun Tahun Depan, Ini Rinciannya

Untuk mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia, kata Pascal, dibutuhkan regulasi pemerintah. Namun sebaiknya, pemerintah pun memiliki batasan alias tidak terlalu campur tangan dalam mengatur bisnis.

Sebab, dukungan terbaik ekosistem digital adalah membiarkan bisnis itu sebagaimana adanya. Fokus pemerintah adalah menciptakan regulasi bisnis di sektor teknologi.

"Karena Indonesia populasinya banyak dan banyak anak muda dengan penetrasi ponsel yang tinggi. Indonesia juga memiliki banyak pulau sehingga akan ada banyak masalah yang harus diselesaikan termasuk dengan regulasi,” tutur dia.

Baca juga: Belanja Pemerintah Bantu Genjot Penyaluran Pinjaman Investree

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com