Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Minta Antam Selesaikan Proyek Strategis Nasional yang Masih Terkendala

Kompas.com - 13/12/2021, 20:34 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Komisi VI DPR RI mendukung PT Aneka Tambang (Antam) untuk menyelesaikan proyek strategis nasional (PSN). Pasalnya, PSN yang digarap PT Antam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pembangunan negeri ini.

"Jadi menurut saya Antam harus menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional yang masih memiliki beberapa kendala. Dan, kami siap memberikan dukungan kepada Antam supaya progres dari proyek-proyek strategis nasional bisa lebih baik ke depan," kata Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung seperti dikutip dari Antara pada Senin (13/12/2021).

Antam sendiri memiliki beberapa proyek strategis nasional, di antaranya adalah hilirisasi nikel melalui proyek pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur. Smelter feronikel Halmahera Timur line-1 yang dibangun Antam memiliki kapasitas sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Smelter Terbesar di Dunia

Selain itu, saat ini Antam sebagai anak usaha holding pertambangan BUMN atau Mining Indonesia Industry (MIND ID) berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ketiganya membentuk holding Indonesia Battery untuk mengembangkan fasilitas produksi dan pengolahan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

Untuk itu, Komisi VI DPR melihat besarnya proyek-proyek tersebut perlu mendapatkan dukungan, baik dari DPR maupun pihak-pihak lain.

Sebab, dukungan itu sangat penting, mengingat bahwa progres proyek-proyek strategis nasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum masih lambat.

Hal itu setidaknya dapat dilihat dari masih lambatnya BUMN dalam melakukan investasi yang berdampak pada rendahnya profit bagi negara.

"Jadi menurut kami harus ada QPI (Quality Performance Indicators atau indikator kinerja kualitas) yang terkait dengan Return on Invested Capital ya. Jadi bukan hanya sekarang profitnya bisa dilaporkan tinggi, tapi sebenarnya masih kurang agresif melakukan investasi. Padahal misalnya di proyek-proyek tersebut sudah membutuhkan progres yang lebih cepat, apalagi kalau ada proyek strategis nasional (PSN)," jelas politikus Partai Nasdem tersebut.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Komisi VI DPR RI ingin melihat BUMN, termasuk Antam tidak sekedar mempertahankan besarnya keuntungan, tapi juga harus ditingkatkan lagi.

Baca juga: Smelter Nikel di Kolaka Ditargetkan Beroperasi pada 2024

"Agar keuntungan lebih optimum, misalnya dengan menjadikan sebagian dari keuntungan itu sebagai invested capital," tandasnya.

Dukungan serupa juga diungkapkan Pimpinan Komisi VI lainnya Muhammad Haikal. Ia mendukung PT Antam dapat meningkatkan cadangan deposit yang menurutnya masih minim.

Selain itu, ia juga berharap perusahaan pelat merah tersebut dapat menambah izin usaha pertambangan.

"Kita berharap PT Antam bisa meningkatkan cadangan baik itu melalui eksplorasi yang lebih masif ataupun juga dengan penambahan IUP," kata politikus Partai Gerindra itu.

Baca juga: Hingga Kuartal III-2021, Antam Kantongi Laba Bersih Rp 1,71 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com