JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM siap memfasilitasi UKM unggulan untuk masuk dalam platform kerja sama antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan House of Indonesia (HOI) Econesia Proprietary Limited.
Teten berharap, pihaknya bersama seluruh pihak terkait tancap gas mempersiapkan UKM yang memang telah memenuhi syarat dan memiliki potensi ekspor ke Australia.
“Semoga ekspor ke Australia ini bisa lebih cepat dan mudah. Karena banyak warga negara Australia yang sudah lebih mengenal produk-produk Indonesia. Nanti dari Australia ini akan lebih mudah bagi kita untuk masuk ke Belanda, maupun Amerika Serikat. Terutama Amerika bagian selatan seperti San Francisco dan Los Angeles. Karena di sana banyak penduduk Asia yang selera nya mirip-mirip dengan Indonesia,” kata Teten dalam penandatangan MoU, dikutip Kompas.com dalam siaran resminya, Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: Resmi Dikelola Swasta, Patimban Ekspor Perdana 1.209 Kendaraan ke Filipina
Hal ini juga sambungnya, sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan kontribusi UMKM terhadap ekspor yang baru sebesar 14,37 persen.
“Di mana kita punya target ekspor UMKM hingga 19 persen tahun depan,” ucapnya.
Menkop UKM juga meminta untuk terus memperkuat model bisnis serta pembiayaan bagi UKM potensi ekspor. Serta memperbaiki sistem logistik yang ada saat ini, di mana terdapat beberapa kendala, mulai dari izin usaha hingga ketersediaan kontainer.
Teten mengatakan, Implementasi Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) harus dimanfaatkan dengan kolaborasi antara BNI dan HOI, yang menjadi jembatan pembuka peluang pasar produk-produk unggulan Indonesia ke Australia yang lebih besar dan berkelanjutan.
“Saya percaya UKM Indonesia mampu bersaing di pasar internasional, banyak UKM yang telah menerapkan prinsip eco-friendly dan sustainability,” tutur Menteri Teten.
Baca juga: Cetak Rekor Tertinggi, Ekspor RI Tembus 22,84 Miliar Dollar AS di November 2021
Ia menyebut, banyak UKM Indonesia yang sudah memenuhi standar atau persyaratan yang ditetapkan Australia seperti ketentuan label dan kemasan, prosedur karantina (Biosecurity Act and Imported Food Control Act) atau perlindungan konsumen (Australian Consumer Law).
Sementara itu, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, Xpora ini merupakan platform yang tepat untuk dikerjakan bersama HOI. Sehingga kerja sama ini menjadi role model yang bisa secara menyeluruh membantu UKM potensi ekspor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.