JAKARTA, KOMPAS.com - Kompas.com berkesempatan untuk melihat langsung kegiatan penambangan emas Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor PT Antam Tbk, anak usaha dari Mining Industry Indonesia (MIND ID), BUMN Holding Industri Pertambangan.
Lokasi tambang emas Pongkor berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Lokasinya berjarak sekitar 90 kilometer dari Jakarta dengan waktu tempuh selama sekitar 3 jam perjalanan darat.
Baca juga: Nicolas Kanter Ditunjuk Jadi Direktur Utama Antam
Tambang emas itu beroperasi dengan sistem penambangan tertutup atau di bawah tanah dan sudah dieksploitasi sejak 1974.
Letak tambang emas ini di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sistem penambangan tertutup dilakukan agar tidak merusak kawasan taman nasional. Maka tak aneh, jika tambang emas yang berada di kaki Gunung Pongkor ini nampak sejuk dan asri, jauh dari kesan gersang seperti yang terjadi di lokasi pertambangan pada umumnya.
Bahkan, hewan seperti monyet pun masih bisa dijumpai di sekitar tambang emas Pongkor.
Baca juga: Menengok Tambang Emas Bawah Tanah Antam di Pongkor
Masuk ke lubang tambang melalui pintu dari portal beton bertuliskan 'Museum Tambang Pongkor', sebab rencananya tambang ini akan dijadikan museum ketika berhenti beroperasi.
Meski berada di bawah tanah, namun tambang emas Pongkor terasa cukup sejuk karena dilengkapi sistem ventilasi yang baik.
Baca juga: Menengok Tambang Emas Archi di Manado, Salah Satu yang Terbesar di Asia Tenggara
Pada sisi-sisi dinding umumnya ditopang dengan besi dan baja, serta kondisi tanah cukup becek karena air dari sisa pengeboran maupun dari sumber dalam tanah.
"Jadi prosesnya, kami bor dulu di lubangin, lalu diisi bahan peledak dan diledakkan, setelahnya kami ambil (bijih tambang) loading ke mining truck, kemudian diolah. Nah dinding-dinding ini kami sangga supaya jangan rapuh," ujar Departemen Head Metalurgi UBPE Pongkor Zafar Nur Hakim.
"Jadi di sini tidak hanya tambang, tapi juga pengolahan. Namun tidak sampai emas murni, hanya sampai dore bullion atau perpaduan antara emas dan perak," kata dia.
Baca juga: Bukan 42.000 Hektar, Prospek Tambang Emas Sangihe Ternyata 4.500 Hektar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.