Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IKAPPI Beberkan Penyebab Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000 Per Kg

Kompas.com - 28/12/2021, 13:58 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKKAPI) membeberkan penyebab harga cabai rawit merah yang kian mahal.

Mengutip dari Info Pangan Jakarta, harga cabai rawit merah per hari ini Selasa (28/12/2021), tembus di Rp 104.431 per kilogram. Harga ini naik Rp 1.176 per kilogram jika dibandingkan kemarin.

Baca juga: Di Jakarta, Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 104.714 Per Kg, Berikut Daftar Harga Pangan Hari Ini

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, ada dua faktor yang membuat harga cukup tinggi.

"Yang pertama karena cuaca dan yang kedua karena permintaan tinggi supply dan demand tidak seimbang," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: IKAPPI Kaget Harga Minyak Goreng, Cabai, dan Telur Naik Tak Wajar Jelang Akhir Tahun

Oleh sebab itu Reynaldi berharap ke depan ada grand design pangan, strategi pangan untuk cabai rawit merah agar wilayah-wilayah produksi cabai rawit merah bisa diperbanyak.

"Harus bisa diselesaikan persoalan ini sehingga tidak kunjung tinggi harganya setiap tahun, tahun lalu sudah terjadi mencapai Rp 100.000 per kilogram, hari ini terjadi kembali bahkan Rp 100.000 lebih per kilogram," ungkap Reynaldi.

Baca juga: Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik Jelang Nataru, Wamendag: Fluktuasinya Cukup Kondusif

Minyak goreng

Bukan hanya cabai merah, komoditas minyak goreng juga mengalami hal yang serupa. Tercatat, harga minyak goreng naik Rp 122 menjadi Rp 19.792 per kilogram.

Dia menyebutkan penyebab harga minyak goreng naik lantaran harga Crude Palm Oil ( CPO ) dunia juga tinggi.

"Oleh sebab itu, kami berharap pemerintah mengantisipasi dan melakukan upaya lanjutan sehingga tahun 2022 minyak goreng segera bisa turun harganya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com