Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plafon Meningkat, Bank Pelat Merah Siap Geber Penyaluran KUR 2022

Kompas.com - 12/01/2022, 13:50 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk menaikkan kembali plafon kredit usaha rakyat (KUR) pada tahun ini, dengan tujuan mendongkrak kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada tahun 2022, pemerintah menetapkan plafon KUR sebesar Rp 373,17 triliun, meningkat 30,9 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp 285 triliun.

Dengan adanya kenaikkan tersebut, plafon KUR yang diberikan kepada bank BUMN turut alami peningkatan.

Baca juga: Penyaluran KUR Bank Mandiri Penuhi Target 2021, Diharap Meningkat pada 2022

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank terbesar penyalur KUR pun siap untuk meningkatkan penyaluran kredit subsidi itu.

Terkait dengan kenaikan plafon tersebut, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, perseroan telah mempersiapkan infrastruktur dalam kaitan pengembangan UMKM termasuk KUR.

“BRI menyambut baik alokasi KUR untuk tahun 2022, karena akan memperluas jangkauan bagi pelaku UMKM khususnya nasabah mikro BRI yang sedang berjuang untuk memulihkan usahanya," kata dia, dalam keterangannya.

Baca juga: Plafon Naik jadi Rp 38 Triliun, Simak Syarat dan Cara Ajukan KUR BNI

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menjelaskan, di tengah optimisme peningkatan penyaluran itu, perseroan akan tetap melakukan pendekatan selective growth seperti halnya penyaluran kredit BRI secara umum.

Optimalisasi penyaluran KUR akan dilakukan kepada usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul dan relative mampu bertahan dan berpotensi tetap tumbuh di tengah pandemi.

"Sektor ekonomi yang mendominasi penyaluran KUR BRI yakni perdagangan dan pertanian," ujarnya.


Jatah KUR PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mengalami peningkatan. Pada tahun ini, kuota penyaluran KUR yang diterima Bank Mandiri sebesar Rp 40 triliun, meningkat dari tahun lalu sebesar Rp 35 triliun.

Kenaikkan kuota bank dengan aset terbesar itu tidak terlepas dari tersalurkannya seluruh kuota KUR tahun 2021.

“Per 31 Desember 2021, penyaluran KUR Bank Mandiri telah mencapai Rp 35 triliun kepada 371.182 debitur, yang didominasi oleh penerima dari sektor produksi,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rudi AS Atturidha.

Dengan realisasi itu, Bank Mandiri optimis, penyaluran KUR pada tahun ini dapat meningkat.

Untuk mendongkrak penyaluran kredit subsidi tersebut, Bank Mandiri akan terus menyasar pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha yang telah memenuhi persyaratan seperti ditetapkan oleh pemerintah.

"Para pelaku UMKM yang telah memenuhi persyaratan berhak mengajukan KUR di Bank Mandiri, termasuk debitur KUR yang telah melunasi pinjaman KUR sebelumnya," ujarnya.

Bank pelat merah lainnya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga menerima jatah KUR yang lebih besar pada tahun ini.

Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto mengatakan, alokasi KUR tahun ini untuk perseroan mencapai Rp 38 triliun atau naik 22,7 persen dari alokasi tahun lalu Rp 30,95 triliun. 

“Kami cukup yakin untuk penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah. Terlebih, kami melihat permintaan dan kinerja KUR BNI yang sangat baik," katanya.

Alokasi KUR tersebut, Sis Apik menambah, akan dimanfaatkan perseroan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI, yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit.

Bank dengan kode emiten BBNI itu juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan, hal ini sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.

Sejalan dengan strategi tersebut, BNI akan fokus untuk mendorong UMKM merambah pasar internasional, dengan cara meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor. 

“Kami pun memiliki program pembinaan dan pengembangan bagi UMKM untuk menjawab semua isu-isu yang mereka hadapi baik proses kredit, teknologi, serta pengembangan kapabilitas tata kelola bisnis,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com