Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Perhelatan G20, Kadin Pimpin Pertemuan Bisnis 20 Negara

Kompas.com - 20/01/2022, 08:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia akan menjadi penyelenggara B20, yakni Forum G20 Business Summit yang merupakan rangkaian dari presidensi G20 Indonesia.

Forum B20 sendiri akan dimulai pada 27-28 Januari 2022 melalui Inception Meeting di Hotel Fairmont Jakarta yang penyelengaraannya diorganisir oleh Dyandra Promosindo.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, B20 adalah grup yang mewakili komunitas bisnis di negara G20. Menurutnya, forum B20 penting untuk bisnis maupun warga pada umumnya.

Baca juga: Menkop UKM: G20 Berpotensi Hasilkan Nilai Konsumsi Rp 1,7 Triliun

Hal ini disampaikan Kadin bersama B20 Committee Members dalam kunjungannya ke KG Media di kantor Menara Kompas, Palmerah Selatan.

"Kegiatan publikasi untuk B20 Indonesia ini penting, tidak hanya untuk pembaca atau bisnis, melainkan untuk pengetahuan masyarakat mengenai kegiatan ini, makanya kolaborasi penting sekali. Jangan sampai pemikiran orang salah malah jadi unsuccessful," kata Arsjad dalam siaran pers, Kamis (20/1/2022).

Ketua Penyelenggara B20 Indonesia Shinta W Kamdani menambahkan, ada beberapa isu yang latar belakang diselenggarakannya B20. Isu tersebut meliputi kesehatan global hingga transformasi energi.

Baca juga: Rekomendasi Sandiaga Uno: Museum Pasifika Bali Jadi Venue Side Event G20

"Isu yang menjadi prioritas adalah global health, digital transformation, dan energy sufficient. Isu ini tentunya berkaitan dengan tema yang diangkat pada B20 Indonesia yaitu Advancing Innovative, Inclusive, and Collaborative Growth," beber Shinta.

Shinta menuturkan, penyelenggaraan B20 di Indonesia dapat menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan Indonesia di dunia internasional.

Dia berharap, forum ini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia, seperti membuka peluang investasi yang lebih luas terutama untuk bisnis UMKM dan startup.

"Di Indonesia sendiri, lebih dari 90 persen bisnis dijalankan oleh UMKM sehingga aspek inklusivitas sangat penting untuk mengedepankan UMKM dalam lingkup bisnis di Indonesia," tandas Shinta.

Baca juga: Status Pandemi Diperpanjang, MotoGP hingga Pertemuan G20 Dipastikan Tetap Jalan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com