Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melemah, IHSG Awal Sesi Kembali di Bawah Level 6.700

Kompas.com - 24/01/2022, 09:28 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (24/1/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 6.697,49 atau turun 28,87 poin (0,43 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.726,37.

Sebanyak 188 saham melaju di zona hijau dan 190 saham di zona merah. Sedangkan 205 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 888,07 miliar dengan volume 1,52 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjutkan Kenaikan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia merah dengan penurunan Nikkei 0,65 persen, Shanghai Komposit 0,38 persen, Strait Times 0,13 persen, dan Hang Seng Hong Kong 1,21 persen.

Wall Street Jumat pekan lalu ditutup merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,3 persen, S&P 500 melemah 1,8 persen, dan Nasdaq turun 2,7 persen.

Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.316 per dollar AS, atau naik 20 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.336 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat pada pagi hari, rupiah masih dibayangi tekanan dari eksternal, terkait dengan potensi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Fed hingg 4 kali tahun ini.

“Tekanan terhadap rupiah mungkin datang dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS dimana kini pasar mengantisipasi kemungkinan kenaikan 4 kali tahun ini dari sebelumnya 3 kali. Pasar juga sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan 50 basis poin di bulan Maret dari sebelumnya 25 basis poin,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston juga mengatakan, pasar menantikan petunjuk lebih lanjut dari Bank Sentral AS dari pengumuman hasil rapat kebijakan moneter pekan ini. Pasar mengantisipasi the Fed bakal menyuarakan indikasi kebijakan yang lebih hawkish atau mendukung percepatan pengetatan moneter di AS untuk mengendalikan kenaikan inflasi.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.360 per dollar AS – Rp 14.380 per dollar AS hingga Rp 14.350 per dollar AS, sementara potensi penguatan ke kisaran Rp 14.320 per dollar AS.

Baca juga: BNI Bakal Akuisi 63,9 Persen Saham Bank Mayora

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com