Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramalan Ahok, 5 Tahun Lagi SPBU Bakal Sepi gara-gara Kendaraan Listrik

Kompas.com - 11/02/2022, 06:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memperkirakan, dalam 5 tahun ke depan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) akan sepi dari kendaraan-kendaraan yang datang untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Hal itu seiring dengan pengembangan kendaraan listrik.

Ia mengatakan, tren penggunaan kendaraan listrik di Indonesia kian meningkat.

Baca juga: Ahok Sebut Pertamina Cari Mitra Strategis Kejar Pengembangan Energi Panas Bumi

 

Menurutnya, jika industri kendaraan listrik semakin berkembang dan dibarengi adanya dukungan layanan kredit yang membuat harga kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau, maka jumlah penggunanya akan segera meningkat pesat.

"Kami melihat sebuah ancaman, orang bilang butuh 10-20 tahun, saya yakin enggak sampai 5 tahun kendaraan bermotor ganti ke listrik, dan kalau ada layanan kredit bunga murah, saya kira SPBU-SPBU bisa langsung kosong, karena operasional SPBU itu kebanyakan diisi motor," ujarnya dalam acara DBSI Spring Festival, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Ahok: Pertamina Masih Bisa Untung Lebih dari 1 Miliar Dollar AS meski Harga BBM Tidak Naik

Terlebih, lanjut Ahok, jika industri baterai semakin berkembang dan menjadi lebih murah, maka bukan tak mungkin bahwa angkutan di perkampungan akan turut menggunakan kendaraan listrik.

Ia menilai, fenomena ini yang harus ditangkap Pertamina untuk mengubah bisnisnya mengikuti perkembangan zaman.

Baca juga: OJK Turunkan ATMR Kredit Kendaraan Listrik, Beli Motor dan Mobil Listrik dengan Cicilan Jadi Mudah

Perubahan gaya hidup masyarakat

Ia bilang, telah melihat perubahan gaya hidup masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik.

Mereka akan mengisi baterai kendaraan di pengisian umum hanya ketika bepergian ke luar kota, selebihnya mereka lebih sering mengisi baterai kendaraannya di rumah.

"Itu makanya Pertamina harus betul-betul memikirkan ke depannya ritel yang diandalkan ini mesti ada perubahan," imbuh Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Ini Sederet Strategi Kemenhub Percepat Penggunaan Kendaraan Listrik

 

Aplikasi My Pertamina untuk simpan data ritel pelanggan

Dia mengatakan, Pertamina saat ini sudah mulai melakukan perubahan dengan membangun supply chain terkait konsumen ritel.

Menurutnya, hal itu dilakukan dengan membuat aplikasi My Pertamina yang akan menyimpan data para konsumen ritel.

Ahok menilai, data tersebut sangat penting untuk pengembangan bisnis Pertamina ke depannya, sebab perusahaan energi pelat merah ini berencana tak hanya bergerak di produk minyak dan akan memperluas jaringannya.

"Kami mulai bangun My Pertamina, ini untuk bagaimana minimal kami bisa menguasai data, karena ritel itu kan tidak hanya produk minyak saja, ada lubricants (pelumas) dan lainnya. Tapi yang lebih penting adalah jaringan logistik supply chain yang Pertamina miliki. Saya kira ke depan akan seperti itu," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com