Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terkapar akibat Rusia Serang Ukraina, Saham-saham Energi Meroket

Kompas.com - 24/02/2022, 16:02 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (24/2/2022). IHSG sempat mencoba bangkit di sesi I, namun tak lama berbalik melemah.

IHSG ditutup melemah 102,2 poin (1,48 persen) pada 6.817,82. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 894,27 miliar pada perdagangan hari ini.

Dilansir dari RTI, terdapat 109 saham yang hijau, 492 saham merah, dan 82 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 21 triliun dengan volume 31,5 miliar saham.

Baca juga: IHSG Sesi I Melorot 112 Poin, Tiga Emiten BUMN Ini Dilepas Asing

Saham – saham unggulan LQ45 yang menopang indeks dipimpin oleh sektor energi. Medco Energy International (MEDC) melesat 13,3 persen di level Rp 635 per saham. Dilanjutkan oleh Indo Tambangraya Megah (ITMG) yang meroket 12,5 persen di level Rp 26.975 per saham, dan Adaro Energy (ADRO) yang terbang 6,9 persen di level Rp 2.480 per saham.

Saham yang menahan indeks hari ini antara lain, Bank Neo Commerce (BBYB) yang ambles 6,9 persen di level Rp 2.280 per saham. Kemudian, Bank Amar (AMAR) juga merosot 6,9 persen di level Rp 360 per saham. Selanjutnya, saham Bukalapak (BUKA) juga terperosok 6,6 persen di level Rp 336 per saham.

Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Dunia Kian Dekati 2.000 Dollar AS

Telkom Indonesia (TLKM) catatkan net sell asing tertinggi hari ini sebesar Rp 147,9 miliar. Saham TLKM melemah 2,5 persen di level Rp 4.240. TLKM mencatatkan transaksi sebesar Rp 535,8 miliar dengan volume 126,2 juta saham.

Sementara itu, net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 54,4 miliar. BMRI selama sesi II perdagangan turun 2,2 persen di level Rp 7.700 per saham. BMRI mecatatkan total transaksi Rp 960 miliar dengan volume 85,1 juta saham.

Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan aksi beli bersih asing tertinggi sebesar Rp 38 miliar. Saham BBRI terkoreksi 2,01 persen di level Rp 4.390 per saham. Adapun volume perdagangan BBRI mencapai 217,5 juta saham dengan total transaksi Rp 960 miliar.

Baca juga: Tensi Geopolitik Rusia-Ukraina Mereda, Rupiah dan IHSG Bergerak Menguat

Apa efek perang Rusia-Ukraina ke pasar saham Indonesia?

Bursa Asia merah, dengan penurunan Nikkei 1,8 persen, Hang Seng Hong Kong 3,2 persen, Shanghai Komposit 1,7 persen, dan Strait Times 3,5 persen.

Senior Economist PT Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, IHSG terkena efek negatif invasi Rusia ke Ukraina siang ini. Namun, ada beberapa fakta yang perlu dipahami adalah invasi Rusia dilakukan di dua daerah yang selama ini memang telah dikuasasi separatis pro-Rusia.

Fikri menilai, layaknya invasi Crimea di 2014, invasi kali ini juga berdampak lokal, antara Rusia-Ukraina saja. 

“Kami menilai, hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil. Terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di 2021 lebih kecil dari 1 persen. Capital inflow Asing di Pasar Saham Indonesia terus melaju kencang, walau tensi Rusia-Ukraina meningkat,” ujar dia kepada wartawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com