Menurut Co-coordinator AZWI Nindhita Proboretno, selain publikasi laporan terkait rekomendasi tata kelola sampah, di tahun ini lembaganya juga fokus pada kampanye advokasi kepada produsen. Salah satu jenis sampah yang menjadi perhatian adalah sachet atau plastik multilayer.
Target dari kampanye tersebut yaitu untuk mendorong produsen berkomitmen secara ambisius membatasi, bahkan tidak lagi menggunakan sachet sebagai kemasan produk yang memang tidak ramah lingkungan..
"Selain kemasan sachet tidak bisa didaur ulang secara berkelanjutan dan aman, banyak solusi lain yang bisa dipilih sebagai kemasan produk. Konsep guna ulang dan isi ulang saat ini sudah menjadi tren dunia dan sebaiknya bisa dicontoh oleh para produsen,” jelas Nindhita.
Tak hanya itu, AZWI melalui riset Greenpeace Indonesia, menyoroti adanya ancaman partikel mikroplastik pada galon sekali pakai sebanyak 85 juta-95 juta partikel per liter. Di sisi lain, riset menunjukan bahwa hampir 70 persen responden ingin beralih ke produk reuse dan sistem reuse seperti bulkstore atau refill store.
Artinya, hal itu seharusnya menjadi sinyal penting untuk produsen, bahwa semakin banyak masyarakat sudah teredukasi dan menyadari bahaya dari plastik sekali pakai.
Lembaga ini menilai, penegakan regulasi menjadi hal penting dalam transformasi kebijakan pengelolaan sampah.
Salah satunya yakni regulasi dalam menekan perusahaan untuk berubah dan beradaptasi di mana sampah adalah tanggung jawab produsen, produksi plastik plastik virgin untuk plastik sekali pakai dilarang, dan reuse atau refill adalah norma baru.
Oleh sebab itu, AZWI menekankan, hasil studi dalam laporan-laporan yang dipublikasikan tersebut dapat digunakan menjadi bahan acuan dan rekomendasi bagi pemerintah, korporasi, masyarakat sipil terkait kebijakan dan pengelolaan sampah di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.