Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Bakal Impor Kedelai 2,5 Juta Ton

Kompas.com - 11/03/2022, 18:28 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya berencana akan mengimpor kedelai sebesar 2,5 juta ton untuk memenuhi kekurangan kebutuhan kedelai nasional.

Ia menjelaskan kurang lebih kebutuhan kedelai dari perajin tahu dan tempe dalam setahun mencapai 3 juta hingga 3,5 juta ton. Sementara hasil produksi dalam negeri masih berkisar 1 juta ton.

"Jadi sisanya 2,5 juta ton itu impor. Harapannya step by step, meningkat produksi dalam negeri sehingga kedelai itu akan dipenuhi dalam negeri. Ini kita harapkan dan kita percayakan," ujar Budi Waseso saat mengunjungi kompleks pergudangan modern Perum Bulog bersama Wapres Ma'aruf Amin di kawasan Kepala Gading, Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Penipuan di Diler Honda, Apakah Uang Korban Diganti?

Buwas, panggilan akrabnya, mengaku sebenarnya bahan baku kedelai dalam negeri lebih cocok dan bagus untuk produksi tahu. Sementara untuk produksi tempe, kata dia, lebih bagus menggunakan kedelai impor.

"Kenapa? Ini yang perlu kita ketahui, kedelai impor itu besar-besar jadi lebih bagus untuk produksi tempe," kata Buwas.

Buwas juga mengatakan, pihaknya masih belum bisa menentukan negara mana yang akan dipilih menjadi importir kedelai.

Sebab, saat ini Bulog masih melakukan pemetaan untuk harga yang ditawarkan oleh negara mitra yang nantinya dipilih menjadi importir kedelai.

"Kita menjajakinya dari Thailand, Brazil, Amerika semuanya sedang kita jajaki. Kita petakan, mana yang lebih cepat dan murah," pungkasnya.

Baca juga: Makin Deras, Modal Asing Keluar dari Indonesia dalam Sepekan Capai Rp 21,46 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com