Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Paris Fashion Week, Sandiaga Uno: Tidak Satu Rupiah-pun Dana dari Kemenparekraf

Kompas.com - 14/03/2022, 19:28 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Acara Paris Fashion Week (PFW) menjadi santer diperbincangkan di tanah air saat brand atau merek lokal tampil di sebuah acara fashion di Paris yang diklaim sebagai bagian dari PFW.

Padahal, acara tersebut berbeda dengan Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).

Akibatnya, brand-brand lokal yang mengklaim ikut PFW dihujani kritik berbagai pihak hingga dianggap membodohi masyarakat.

Hal ini-pun disayangkan oleh berbagai pihak, karena dinilai menghambur-hamburkan uang negara untuk sesuatu yang tidak seharusnya.

Baca juga: Heboh Brand Indonesia Klaim Ikut Paris Fashion Week, Ini Kata Sandiaga Uno

Terkait hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan, pihaknya tidak mengeluarkan dana untuk membiayai para jenama-jenama atau brand lokal di ajang pekan mode Paris, atau Paris Fashion Week (PFW).

“Tidak satu rupiah-pun dana dari pemerintah melalui Kemenprkraf yang membiayai kunjungan dari jenama-jenama tersebut di Paris,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Deretan Brand yang Minta Maaf soal Paris Fashion Week

Sandiaga mengungkapkan, dalam hal ini Kemenparekraf menjalankan tugas dan fungsi untuk membina dan mendorong para jenama-jenama yang merupakan talenta terbaik bangsa, bukan hanya gerakan nasional bangga buatan Indonesia, tapi juga go international dan go global.

“Tahun lalu sebagian kita fasilitasi ke New York di Time Square, sebagian juga tahun ini datang dengan beberapa langkah-langkah kolaborasi yang luar baisa. Tapi kami, memfasilitasinya dari segi memberi semangat dan inspirasi, memfasilitasi komunikasi dengan KBRI, pengurusan VISA,” tambah Sandiaga.

Baca juga: MS Glow Minta Maaf soal Paris Fashion Week, Sadari Ada Ambiguitas Informasi

Sandiaga menjelaskan, dukungan Kemenparekraf terhadap produk lokal untuk go international bukanlah yang pertama. Dia bercerita, saat di bangku sekolah Sandiaga juga melihat ibunya, Mien R. Uno berpartisipasi aktif dalam promosi pada event-event international.

“Spesifik kali ini, karena memang fokus kita pada penanganan pandemi, dan bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi, sebagian dari jenama – jenama ini perlu kita apresiasi, karena mereka ikut berkontribusi dari segi peningkatan ekspor, produk ekonomi kreatif kita yang tahun lalu menembus 21 miliar dollar AS, dan sebagian besar dari subsektor fashion,” tambah dia.

Sandiaga berharap, kedepannya Kemenparekraf bisa mendorong produk-produk ekonomi kreatif dan fashion untuk go international dan membangkitkan ekonomi, serta membuka lapangan kerja.

Di sisi lain, ia juga akan membela dan memastikan reputasi Indonesia di mata dunia akan semakin baik.

“Karena setiap jenama itu, antara 50-70 lapangan kerja (yang diciptakan). Kami, akan berpihak pada UMKM ini, dan akan kami beli dan pastikan reputasi Indonesia di mata dunia semakin baik, dan produk kita semakin diterima,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com