JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah meminta Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia ikut mendukung dan berkolaborasi untuk menyukseskan perhelatan G20 di tahun ini.
Pasalnya Presidensi G20 Indonesia, merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar lagi bagi pemulihan ekonomi dunia, membangun tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih adil, dan berkelanjutan.
Ida bilang, peran Kadin Indonesia sebagai wadah para pengusaha dibidang ketenagakerjaan akan mendorong peningkatan daya saing industri nasional yang pada gilirannya akan menjadi sektor penggerak utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir Bertemu Tony Blair, Bahas Peran dan Kontribusi BUMN dalam Presidensi G20
"Saya meyakini perhelatan G20 ini selaras dan sangat membantu kita dalam upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) maupun global. Kita harus menyadari bahwa PEN kita, juga tidak bisa dilakukan tanpa adanya pemulihan ekonomi dalam skala global," kata dia saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan, di Jakarta, Rabu (16/3/2022).
"Saya yakin Rakernas ini, akan berkontribusi sangat besar pada pembangunan ketenagkerjaan di Indonesia sejalan dengan tema Rakernas yaitu Penguatan Program Kerja Bidang Ketenagakerjaan Kadin Indonesia," lanjut Ida.
Lebih lanjut kata dia, saat ini Kemenaker juga tengah gencar mendorong melakukan sosialisasi agar perusahaan segera membuat dan menerapkan struktur struktur dan skala upah bagi pekerja dengan masa kerja lebih dari 1 tahun sesuai dengan kinerja pekerja/buruh dan kemampuan perusahaan.
"Hal ini dilaksanakan dalam upaya mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing perusahaan yang akhirnya akan memberi manfaat bagi seluruh pekerja di perusahaan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dengan Kemnaker mendukung penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia, terutama bersinergi secara bisnis (B20).
"Harapan kami antara G20 dan B20 dapat bersinergi. Karena di G20 kebijakan, di sini (B20) bicara implementasi dan bagaimana membuat contoh konkrit yang kita lakukan," ujarnya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai Dipermak Sambut G20, Bakal Jadi Seperti Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.